Dianggap berpakaian kurang sopan, pelari wanita di Yogyakarta dipukul kakek-kakek
Merdeka.com - Seorang pelari perempuan mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat mengikuti kejuaraan lari 5K Unisa Running 2018 yang digelar pada Selasa (1/5) lalu. Kegiatan lari sejauh lima kilometer ini merupakan rangkaian acara dalam perayaan Milad ke 27 Universitas Aisyiyah (Unisa).
Perlakuan tak menyenangkan ini ramai dibicarakan di media sosial setelah video kejadian itu diunggah oleh seorang warganet. Dalam video itu terlihat pelari perempuan yang mengenakan celana pendek dan kaos berwarna hitam tengah diadang seorang kakek.
Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Milad ke 27 Unisa, Ruhiyana membenarkan peristiwa yang ramai dibicarakan itu terjadi di acara lari 5K Unisa Running 2018. Menurut Ruhiyana, peristiwa itu terjadi saat pelari perempuan tengah melintasi Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kenapa orang menghina orang lain karena tubuhnya? Ada sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya body shaming, antara lain: Budaya: Budaya yang memprioritaskan kesempurnaan fisik dan menetapkan standar kecantikan yang tidak realistis dapat berkontribusi pada fenomena body shaming. Media sosial: Platform media sosial sering kali dipenuhi dengan gambar-gambar orang yang dianggap 'ideal'. Hal ini dapat membuat individu merasa tidak puas dengan penampilan mereka dan membandingkan diri dengan orang lain. Rasa percaya diri yang rendah: Individu yang kurang percaya diri lebih mudah menjadi korban atau pelaku body shaming. Mereka mungkin mencari pengakuan dari orang lain dan menggunakan body shaming sebagai cara untuk merasa lebih baik tentang diri mereka. Kurangnya empati: Seringkali, pelaku body shaming tidak menyadari betapa menyakitkannya komentar mereka atau tidak peduli dengan perasaan orang lain.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
"Sudah kami klarifikasi. Salah satu peserta memang dipukul di salah satu bagian tubuhnya. Dari oknum warga diperingatkan karena dianggap memakai pakaian yang tidak pantas. Dalam hal ini memakai hotpants," ujar Ruhiyana di Unisa, Sabtu (5/5).
Ruhiyana menerangkan seorang pelari laki-laki yang juga rekan pelari perempuan yang dipukul di salah satu tubuhnya mencoba membela. Tetapi, kata Ruhiyana, justru mendapatkan pemukulan di wajahnya.
Ruhiyana menambahkan, setelah kejadian itu, pihak panitia kemudian melakukan klarifikasi ke pihak desa yaitu ke Kepala Dukuh. Ruhiyana mengungkapkan acara lari yang digelar sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kami bekerjasama dengan PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) dalam penyelenggaraan. Dengan pihak kampung secara prosedural sudah. Izin (kegiatan) juga ada," terang Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa ini.
Ruhiyana mengaku menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Menurutnya standar berpakaian yang digunakan oleh para pelari sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh indul olahraga atletik, PASI.
"Sebenarnya kami berpikiran sesuai standar. Ini aturan mainnya sesuai PASI. Event lari ini terbuka untuk umum. Pakaian yang dikenakan pelari sesuai standar kenyamanan mereka dalam berlari. Tidak hanya korban. Banyak juga yang pakai hotpants," ulas Ruhiyana.
Ruhiyana menambahkan permasalahan dalam even lari tersebut sebenarnya sudah selesai. Karena pihak Unisa sudah melakukan mediasi dengan pihak kampung.
"Kami anggap sudah selesai," tutup Ruhiyana.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria di Bali menyematkan wanita dari godaan dua pemotor ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaSeorang lelaki mengenakan kaos putih memaki dengan kata-kata kasar bernada ancaman
Baca SelengkapnyaMelihat wanita itu mendapat perlakuan tak pantas, temannya langsung teriak sembari memberikan pengakuan yang begitu menarik atensi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang dilecehkan di KRL melawan pelakunya, ia sampai berani menantang pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda memakai jaket hitam berboncengan menggunakan motor pelat EA 3243 EE. Tiba-tiba saja korban didekati dan diremas bokongnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi seorang ibu-ibu bergelantungan di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMungkin dia lelah, sampai penumpang KRL lainnya tidak boleh berdiri di depannya.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita menjadi korban penganiayaan oleh pria.
Baca SelengkapnyaWanita ini mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat sedang makan disebuah restoran.
Baca SelengkapnyaViral seorang wanita jadi korban begal payudara oleh seorang pemotor di di kawasan Grogol, Jakarta Barat,
Baca Selengkapnya