Dianggap mampu, 2.000 warga Tangsel dicoret dari penerima bansos
Merdeka.com - Sebanyak 2.000 warga dicoret dari data penerima bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan pemerintah kota Tangerang Selatan (Tangsel) Oktober mendatang. Berdasarkan verifikasi yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) jumlah warga yang akan dicoret kemungkinan akan bertambah.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan di lapangan karena masih banyak ditemukan warga yang mampu terdaftar dalam program bansos tersebut.
Kepala Dinsosnakertrans Purnama Wijaya menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi dari 14.934 ribu warga Tangsel yang mendapatkan dana bansos tersebut agar tepat sasaran.
-
Siapa saja yang bisa terima Bansos PKH? Adapun beberapoa kriteria penerima Bansos PKH, yaiitu ibu hamil, memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, atau anak sekolah usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Siapa yang berhak menerima Bansos PKH? Contohnya, BPNT ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sementara PKH menyasar keluarga yang memiliki anggota seperti ibu hamil atau anak yang masih bersekolah.
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
-
Siapa yang dapat bansos? Muhadjir mengamini, pernyataan tersebut menjadi kontroversi publik. Dia menilai hal itu disebabkan interpretasi yang keliru oleh masyarakat.
"Ada 2.000 warga yang sudah dicoret karena pas dicek ke lapangan, mereka merupakan warga yang mampu, sehingga kita mencoretnya dari daftar nama penerima bansos warga miskin ini," ungkapnya Senin (8/9).
Purnama mengatakan, bansos ini dibagikan kepada keluarga miskin yang tidak tercover dalam Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga pihaknya berharap dengan dilakukannya verifikasi di lapangan, penyaluran bansos ini tepat sasaran.
Mantan Camat Ciputat Timur ini menjelaskan, jika verifikasi ini sudah lengkap, maka dana tersebut dapat disalurkan. Untuk penyalurannya sendiri, pihaknya bakal membuat laporan ke DPPKAD Kota Tangsel untuk kemudian ditransfer ke masing-masing rekening penerima.
"Rekening Bank BJB. Bagi penerima, nanti akan dibantu dibuatkan rekeningnya. Pembagian bantuan melalui transfer langsung ini untuk menghindari adanya potongan-potongan. Saya tekankan, tidak ada potongan," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca SelengkapnyaBagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini
Baca SelengkapnyaPengamat Ekonomi INDEF Nailul Huda mengatakan, bansos menjaga daya beli masyarakat kelas miskin
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, alokasi perlinsos kepada masyarakat menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang kurang mampu pada bulan November 2024
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaErick mempertanyakan apa yang salah dari penyaluran bansos dan BLT.
Baca SelengkapnyaDinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menemukan, sebanyak 1.143.639 orang tak layak menerima bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaBansos Plus akan ada nilai tambah dari program bansos yang dikeluarkan pemerintahan sebelumnya
Baca SelengkapnyaAirlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menuai reaksi positif, hanya saja juga muncul kekhawatiran akan digunakan untuk orang tidak bertanggungjawab.
Baca Selengkapnya