Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap vulgar, Trans TV akan koreksi goyang oplosan YKS

Dianggap vulgar, Trans TV akan koreksi goyang oplosan YKS Goyang oplosan. Youtube.com

Merdeka.com - Goyang oplosan dalam acara Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV dinilai hanya menampilkan hura-hura dan tak mendidik. Program tayangan yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu juga menampilkan goyangan-goyangan erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.

Produser YKS Trans TV, Sandy, mengaku belum menerima surat teguran. Namun pihaknya berjanji akan mengevaluasi gerakan tersebut.

"Kita coba telaah kita akan koreksi goyangannya," ujar Sandy saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/12).

Orang lain juga bertanya?

Sandy menambahkan, goyang oplosan pada dasarnya tidak mengandung unsur vulgar. Dia meminta masyarakat menilai jangan dari sudut negatif. Mengenai jam tayang, lanjut Sandy, dirinya akan mencoba berkoordinasi dengan atasannya.

"Kan tergantung sudut pandangnya seperti apa," katanya.

Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan Caisar tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar, ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu goyangan oplosan.

Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan di mana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.

Tak hanya sampai di situ, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan seksi, serta gaya yang sensual.

Tentu jika tidak ada batasan-batasan, goyang oplosan YKS tersebut akan berdampak terhadap anak-anak dan remaja. Yang mana, pengaruh tayangan tersebut secara tidak langsung dan mungkin tidak kita sadari dapat menggerus budaya serta peradaban anak-anak sebagai aset bangsa.

"Itu memiliki pengaruh terhadap dunia anak-anak. Apalagi jam tayangnya di jam belajar," ujar Ketua Satgas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan.

Pengamat pendidikan anak-anak Kak Seto juga memberi pendapat senada. "Saya juga dari awal protes keras dengan acara itu. Tidak edukatif, sampai ada anak-anak kecil juga ikut di acara itu," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu pada merdeka.com, Senin (30/12). (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TransJakarta Buka Suara Terkait Konten Medsos Tampilkan Riwayat Situs Porno
TransJakarta Buka Suara Terkait Konten Medsos Tampilkan Riwayat Situs Porno

PT TransJakarta meminta maaf dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan sehingga bisa tayang dikonten resmi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Heboh Kontes Kecantikan Transgender, Kejutan Sanksi Usai Pemeriksaan Polisi
VIDEO: Heboh Kontes Kecantikan Transgender, Kejutan Sanksi Usai Pemeriksaan Polisi

Budi Suryawan mengatakan surat peringatan itu akan diberikan sebagai bentuk teguran atas kelalaiannya pengelola hotel

Baca Selengkapnya
MUI Nilai Konten Oklin Fia Jilat Es Krim bukan Penistaan Agama, Begini Penjelasannya
MUI Nilai Konten Oklin Fia Jilat Es Krim bukan Penistaan Agama, Begini Penjelasannya

Sementara untuk perihal pidananya, Diaz mengatakan kalau pihaknya akan konsultasi ke ahli pidana.

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
Cerita Heboh 'Ajaran' Gus Samsudin Perbolehkan Tukar Pasangan Berujung Jemput Paksa Polisi
Cerita Heboh 'Ajaran' Gus Samsudin Perbolehkan Tukar Pasangan Berujung Jemput Paksa Polisi

Sebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Panglima Yudo Bertubi-tubi Diserang Hoaks di Youtube Bikin Geram TNI
Panglima Yudo Bertubi-tubi Diserang Hoaks di Youtube Bikin Geram TNI

TNI minta pemilik akun menghapus postingan-postingan video yang telah dibuat dan telah dipublikasi.

Baca Selengkapnya
Buntut Kontes Kecantikan Transgender, Hotel Orchardz Sawah Besar Terancam Disanksi Pemprov DKI
Buntut Kontes Kecantikan Transgender, Hotel Orchardz Sawah Besar Terancam Disanksi Pemprov DKI

Pemprov DKI Jakarta akan mengusulkan Manajemen Hotel Orchardz di Sawah Besar dijatuhkan surat peringatan pertama akibat kontes kecantikan transgender.

Baca Selengkapnya
Logo Dipakai Parodi Tak Etis, Indosiar Ultimatum Pembuat Konten
Logo Dipakai Parodi Tak Etis, Indosiar Ultimatum Pembuat Konten

Indosiar geram banyak pembuat konten 'mencatut' logo dan program untuk dibuat video parodi.

Baca Selengkapnya
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat

BAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.

Baca Selengkapnya
Viral Kontes Kecantikan Transgender di Hotel Jakpus, Polisi Sebut Tak Kantongi Izin
Viral Kontes Kecantikan Transgender di Hotel Jakpus, Polisi Sebut Tak Kantongi Izin

Pengunggah video menginformasikan, kontes kecantikan transgender itu diselenggarakan di sebuah hotel Jakarta Pusat pada 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya