Dianiaya ibu kandung, balita diinjak dan disundut puntung rokok
Merdeka.com - Seorang bocah berinisial N (4) diduga menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka akibat peristiwa itu. Diduga, penganiayaan yang dilakukan oleh sang ibu terjadi lebih dari sekali.
"Ada sejumlah bekas cakar di bagian wajah serta kepala, bibirnya membengkak, dan gigi bagian depan rontok,"Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kabupaten Teluk Wondama, Eka Wosiri, yang dihubungi dari Manokwari, seperti dilansir Antara, Jumat (23/10).
Eka menambahkan, menurut pengakuan korban, dia sering mendapat perlakukan kasar dari ibu kandungnya.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
"Saya dipukul dengan palu, diinjak di bagian perut dan sering dibakar dengan puntung rokok," kata Eka mengutip pengakuan korban.
Dia menuturkan, meski proses hukum kasus tersebut sedang berlangsung, namun polisi tidak melakukan penahanan terhadap tersangka. Sebab, Polres Teluk Wondama belum memiliki ruang tahanan wanita. Pelaku dikenakan wajib lapor. Sementara ayah N, saat ini masih berada di luar daerah untuk melaksanakan tugas dinas.
Kasus ini, lanjut Eka, sudah ditangani Kepolisian Resor Teluk Wondama. Polisi menjemput korban di rumahnya yang beralamat di kompleks hunian tetap, Distrik Wasior, Senin(19/10). Setelah sempat diamankan di kantor Polres, N kini tinggal bersama seorang staf BP2KB Teluk Wondama. Kata Eka, korban terlihat mulai ceria.
Kasus yang menimpa N menambah daftar jumlah kekerasan terhadap anak yang terjadi di kabupaten tersebut. BP2KB mencatat, sebelumnya telah terjadi kasus yang mengakibatkan korban meninggal. Pelaku pencabulan itu adalah ayah kandungnya sendiri.
"Ada juga kasus penemuan bayi di tong sampah, pembunuhan anak oleh ayah kandungnya, serta kasus pemukulan siswa SD yang dilakukan orang tua murid," kata Eka.
BP2KB, kata dia, akan terus memantau proses hukum kasus tersebut. BP2KB pun akan meningkatkan sosialisasi untuk menghindari agar tidak ada lagi anak-anak di daerah ini yang mengalami peristiwa serupa. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaKedua korban yang semuanya perempuan, BY (3) dan UM (2), mengalami luka gigitan, cakar, dan memar akibat ulah pelaku.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat terlibat cekcok sampai akhirnya H mengejar R dengan senjata tajam jenis pisau daging
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPenyiksaan itu dilakukan ibu kandung sejak sang anak masih berusia 7 tahun.
Baca Selengkapnya