DIB sebut vaksin palsu karena bobroknya sistem kesehatan Indonesia
Merdeka.com - Dokter Indonesia Bersatu (DIB) Agung Sapta Abadi menyebut kasus vaksin palsu terjadi lantaran bobroknya sistem kesehatan di Indonesia. Akibatnya, fungsi pemerintah dalam hal pengawasan sangat lemah.
Selain itu, Agung juga menilai kasus vaksin palsu melibatkan mafia besar. Dia menduga sejumlah pembuat kebijakan di antaranya, legislatif, eksekutif, yudikatif, produksi, distribusi sampai kepada importir ikut bermain dalam kasus ini.
"Jangan hanya terjebak dengan pemain kecil dan dengan mudah menjadikan dokter serta tenaga kesehatan lain yang berhadapan langsung dengan pasien sebagai kambing hitamnya," kata Agung dalam diskusi bertajuk 'Darurat Farmasi' di Plaza Festival, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (24/7).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Dimana penipuan DJP terjadi? Modus penipuan tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti phising, spoofing (penyaruan), penipuan mengatasnamakan pejabat/pegawai DJP, dan penipuan rekrutmen pegawai DJP,' kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta.
-
Kenapa link DANA Kaget banyak yang palsu? Modus penipuan semakin beraneka ragam bentuknya, salah satunya modus penipuan yang mencatut aplikasi DANA. Aplikasi uang elektronik kerep kali menjadi sasaran penipuan, salah satunya aplikasi DANA. Di mana marak penipuan yang mencatut DANA.
Menurut dia, kericuhan vaksin palsu jelas merugikan pihak kedokteran. Salah satunya, ketidakpercayaan publik terhadap bidang kesehatan di Indonesia.
"Akan makin besar peluang asing menguasai sektor kesehatan kita secara ekonomi maupun politik. Dan pada akhirnya akan melemahkan ketahanan nasional," kata dia.
Oleh karena itu, Agung meminta pemerintah ikut andil dalam menyelesaikan kasus vaksin palsu. Bagaimanapun, kata dia, pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab atas kasus tersebut.
"Ketidakmampuan pemerintah mengendalikan pasar bebas dunia kesehatan harus menjadi titik balik bagi negara untuk kembali bertanggungjawab atas pelayanan kesehatan yang berkeadilan sesuai amanah UUD 1945," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMeski kecewa, IDI mengaku siap mengawal penerapan UU Kesehatan ini hingga ke tingkat cabang.
Baca Selengkapnya