Dibantu jin, dukun pengganda uang ngaku bisa tarik duit di bank
Merdeka.com - Kepolisian Resor Bengkalis, Riau, meringkus Jeksuanir yang telah menipu warga dengan mengaku sebagai dukun pengganda uang. Polisi menangkap pria berusia 38 tahun itu berdasarkan laporan empat warga yang mengaku jadi korban penipuan.
"Tersangka mengiming-imingi warga bisa menggandakan uang, tapi ternyata malah menipu," kata Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo dilansir dari Antara, Selasa (25/2).
Tersangka Jeksuanir alis Jek diketahui adalah warga Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Kepada para korban, tersangka mengaku memiliki kekuatan gaib yang bisa menarik uang dari bank. Penipuan berkedok perdukunan itu mulai dilancarkan sejak September 2013.
-
Apa yang dilakukan dalam ritual? Di tengah musim kemarau berkepanjangan di Thailand, warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Mengapa Ritual Laluhan diadakan? Damang Kepala Adat Kecamatan Selat, Manli, mengatakan bahwa acara itu menggambarkan kegigihan masyarakat adat Dayak dalam mempertahankan wilayah dari gangguan musuh. Lemparan tombak juga diartikan sebagai menombak segala macam kesialan dan hal yang tidak baik lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan Ritual Laluhan? Upacara Laluhan sendiri merupakan sebuah ritual adat yang menggambarkan kegigihan Suku Dayak Ngaju dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh.
-
Kapan ritual ini dilakukan? Ritual sembelih kambing kendit di Ponorogo merupakan sebuah ritual tradisional yang telah berlangsung sejak sekitar 200 tahun lalu.
-
Di mana ritual dilakukan? Warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Bagaimana Ritual Laluhan dilaksanakan? Acara tersebut diawali dengan sejumlah kapal yang salah satunya ditumpangi Pejabat Bupati Kapuas, berlayar mengarungi Sungai Kapuas dari Dermaga Sei Pasah menuju Dermaga Danumare. Sementara pejabat dan masyarakat lainnya menunggu di Dermaga Danumare dengan batang suli yang siap dilemparkan. Saat kapal melintas, perangpun dimulai. Penumpang kapal dan masyarakat yang berada di dermaga saling melempar tombak dari batang suli. Ujung dari batang suli itu telah ditumpulkan sehingga tidak membahayakan.
Menurut dia, warga yang terperdaya janji manis tersangka langsung menyerahkan uang tunai bahkan ada yang melakukan transfer ke rekening sang dukun. Para korban dukun palsu antara lain bernama Nur Nusni yang menyetor Rp 54 juta, M. Nurin Rp 128 juta, Masdarudin Rp 21 juta, dan Hendri menyetor Rp 70 juta.
"Si dukun palsu katanya uang itu untuk membeli minyak sesajen dan makanan jin agar bisa menarik uang di bank secara gaib," kata Andry.
Dengan berbekal uang tersebut, tersangka kemudian menggelar ritual di rumah Aldi Alwi teman sang dukun. Ritual digelar pada malam hari dengan menyalakan lilin, minyak wangi, air hujan, tikar pandan serta selembar kain putih dan kain hitam yang akan menjadi tempat untuk menarik uang dari bank.
"Lucunya, para korban baru sadar tertipu beberapa bulan setelah kejadian. Awalnya mereka masih berharap dukun palsu itu bisa menggandakan uang mereka," katanya.
Ia menduga masih banyak warga yang menjadi korban dukun palsu itu. Karena itu, ia berharap warga lainnya yang korban penipuan itu untuk segera melapor ke polisi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesulap Merah membongkar sebuah toko yang jualan alat dukun klenik.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPara dukun saling adu kekuatan demi memenangkan calon kepala desa yang berkompetisi di ajang pemilu.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPengambilan madu ini biasa dilaksanakan pada malam hari yang dilakukan oleh Pawang Tuhe (kepala pawang) yang dibantu dengan Pawang mude
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaAksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.
Baca SelengkapnyaSalah satu struktur kemasyarakatan dalam Adat Suku Mentawai ini berperan penting dan cukup dikenal dengan keahliannya sebagai seorang tabib atau dukun.
Baca Selengkapnya