Diberi Rp 5 juta, 4 mahasiswi direkam saat mandi rela damai
Merdeka.com - Kasus 4 mahasiswi yang direkam saat mandi di indekos Jl Wolter Monginsidi VIII, Pedurungan Tengah, Semarang berakhir damai. Pasalnya, 4 dari 5 mahasiswi penghuni kos-kosan itu menerima ganti rugi sebesar Rp 5 juta yang dimediasi oleh pihak kepolisian Polrestabes Semarang. Dengan mediasi itu, kasusnya kini terancam tidak berlanjut.
Fakta itu disampaikan oleh Muzaroah (55) istri dari Abdul Salam (59) yang merupakan pemilik indekos yang selama satu tahun disewa sebesar Rp 6 juta saat ditemui merdeka.com di rumahnya di Pedurungan Tengah VIII Nomor 04, Kelurahan Pedurungan Tengah, Minggu(18/3). Rumah Muzaroah tak jauh dari tempat kejadian.
"Si perekam Solichin yang merekam dengan ditemani saudaranya dari Wedung, Demak sudah melakukan pertemuan dengan mahasiswi. Awalnya para mahasiswi itu meminta ganti rugi sebesar 10 juta. Tapi kemudian ditawar oleh saudaranya Solichin jadi Rp 5 juta rupiah," ungkap Muzaroah.
-
Bagaimana proses mediasi berjalan? Sidang perdana telah dilaksanakan pada 17 November 2023 dengan agenda mediasi. Namun, sayangnya, baik Irish Bella maupun Ammar Zoni absen dalam sidang tersebut.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Gimana caranya agar nggak lihat video zina? Sebagai langkah awalnya, Anda dapat berniat untuk tetap menjaga keimanan.Salah satu caranya yakni dengan membaca doa agar tidak melihat video zina.
-
Kenapa mediasi belum terjadi? Polresta Barelang belum membuka opsi mediasi terkait kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan Seleb TikTok Satria Mahathir atau yang dikenal dengan panggilan 'cogil' bersama tiga orang rekannya. Hal itu menyusul belum adanya permintaan mediasi yang diterima penyidik dari pihak RA, selaki anak dari Anggota DPRD Kepri Nyanyang Haris Pratamura yang jadi korban dalam kasus tersebut.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
Selain itu, 3 dari 5 mahasiswi itu beralasan mereka tidak mau direpotkan oleh proses pemeriksaan yang berjalan karena kesibukan mereka melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di salah satu rumah sakit di Yogyakarta yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
"Selain itu, mereka juga beralasan, sibuk kuliah dan masih skripsi. Daripada mondar-mandir ke polisi. Apalagi tiga dari mereka masih melakukan KKL di Yogya dikhawatirkan menggangu proses KKL mereka di Yogya itu," jelasnya.
Muzaroah juga menyesalkan, kenapa pihak kepolisian tidak melanjutkan kasus hukumnya. Menurutnya, alasan polisi tidak melanjutkan karena Solichin belum sempat menyebarluaskan video 4 dari 5 mahasiswi yang direkam saat beraktivitas di kamar mandi.
"Kalau saya pribadi tidak akan menghentikan kasus itu. Sudah malu kok hanya diganti rugi Rp 5 juta. Soalnya di empat video itu mereka dalam posisi tanpa busana macam-macam. Yah mau gimana lagi, sudah direkam kok mau diganti rugi, hanya 5 juta lagi. Semua terserah mereka kan," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Solikin (23) dilaporkan ke polisi oleh penghuni indekos di Jalan Wolter Monginsidi VIII, Pedurungan Tengah, Semarang. Pemuda ini hobi merekam mahasiswi saat mandi.
Salah seorang mahasiswi yang menjadi korban, WA (21), saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pelaku merekam dengan menggunakan kamera telepon seluler.
"Saya baru sadar jika ada yang merekam aktivitas saya di kamar mandi setelah melihat sinar merah yang berasal dari sebuah ponsel dibungkus plastik hitam dan diletakkan di kawat ventilasi sekitar pukul 06.30 WIB," kata mahasiswi Poltekkes Semarang asal Kabupaten Kebumen itu.
Mengetahui hal tersebut, korban kemudian mengambil ponsel milik Solikin yang diduga kuat sengaja diletakkan di ventilasi untuk merekam saat para mahasiswi penghuni indekos itu mandi.
Baca juga:
Diduga telah dicabuli, balita harus jalani operasi di RS
Pelayan Warteg tega cabuli bocah 6 tahun
Diduga cabuli bocah, JK dikenal sebagai kakek-kakek genit
Marak kejahatan seks simbol kepenatan kaum jelata
Termarjinalkan, rawan jadi korban pencabulan lewat Facebook
Pulang mengaji, bocah 5 tahun diduga dicabuli kakek 60 tahun
Guru cabuli siswi di lab komputer, orangtua lapor ke polisi (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otto menegaskan tidak ada kasus perundungan, pelecehan seksual, ataupun pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaPihak RW sepakat Sekolah Petra mengurus sendiri keamanan wilayahnya agar tidak menimbulkan fitnah.
Baca SelengkapnyaKejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaSuasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca Selengkapnya