Diberi sepeda, Daffa tagih helm & kaos tangan ke wali kota Semarang
Merdeka.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akhirnya memenuhi janjinya bertemu Daffa Farros Oktoviarto (9), bocah heroik kelas 4A SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang yang menyetop sepeda motor jalan di trotoar.
Hendi, panggilan akrab Wali Kota siang tadi mendatangi Daffa di sekolahan dan memberikan hadiah berupa satu unit sepeda gunung.
"Saya datang ke sini, sudah tahukah siapakah saya?" tanya Hendi di hadapan puluhan siswa, Rabu (20/4).
-
Gimana caranya agar bersepeda gak bahaya? Tips untuk menghindari efek bersepeda secara berlebihan pertama adalah mengatur jadwal yang tepat.
-
Bagaimana kecelakaan sepeda itu terjadi? Pengendara motor trail itu bersenggolan dengan pesepeda yang paling depan dan mengakibatkan tiga orang jatuh. Sedangkan pengendara motor tersebut lantas langsung tancap gas.
-
Kenapa mereka memilih bersepeda? Sepeda dipilih sebagai alat transportasi karena mereka tak mau menunggu lama berangkat haji sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang tidak menolong pemotor? Saat para rombongan pejabat melintas, tak ada reaksi yang berarti. Alih-alih memelankan laju kendaraan atau sekadar memberi perhatian ke sang pemotor, rombongan justru tetap melintas dengan kecepatan sama.
-
Siapa yang memberikan hadiah sepeda motor? 'Si teteh (Tiara) beliin motor buat Pegi. Ngasih buat Pegi,' kata Ziran Zibrani saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa yang beruntung dapat hadiah sepeda? Warga berpakaian biru yang beruntung.
"Sudah tahu! Pak Wali Kota!" teriak murid-murid disertai dengan wajah polos dan ceria.
Hendi pun bertanya kepada para murid, tentang keberadaan Daffa dan ternyata ada di depan dia persis berdiri.
"Saya ke sini, mau bertemu dengan teman kalian yang bernama Daffa. Dia anak yang pemberani, menegakkan kebenaran untuk kita semua. Mana yang namanya Daffa?" tanya Hendi.
Meski semula saat Hendi naik ke lantai 2 menuju ruang kelas Daffa, dia merasa kebingungan dan sengaja bersembunyi di bawah meja. Namun karena didaulat oleh sang guru kelas, Daffa pun bergabung duduk tepat di depan Hendi.
"Pak Daffa ngumpet pak! Daffa ngumpet!" teriak beberapa temanya saat Hendi masuk ke ruang kelas.
"Ohhh kamu to yang namanya Daffa. Ternyata anaknya di depan saya!" ungkap Hendi sambil memeluk dan kemudian memangku anak yang dikenal di sekolahnya sebagai anak yang hiperaktif ini.
Saking bangganya, Hendi pun sempat mencium berkali-kali kening anak dari Yuri dan Dinar yang tinggal di Gisikdrono RT 02 RW III, Kecamatan Kalibanteng Kidul, Kota Semarang, Jawa Tengah ini.
"Daffa, saya beri hadiah mau, tapi seadanya yah?" tanya Hendi dan dijawab dengan Daffa dengan anggukan tegas pertanda mau menerimanya.
Kemudian, pertama yang diberikan Hendi adalah sebuah piagam penghargaan untuk Daffa. Piagam itu nantinya menurut Hendi, bisa menambah nilai atau skor prestasi Daffa jika akan masuk ke jenjang sekolah selanjutnya yaitu SMP. Piagam penghargaan itu bertuliskan;
"Diberikan kepada Daffa Farros Oktoviarto atas keberanian dalam menegakkan kedisiplinan di Kota Semarang. Serta telah menginspirasi warga Kota Semarang untuk lebih berperan aktif".
"Ini nanti buat masuk ke SMP. Bisa jadi tambahan Daffa untuk poin dan skor masuk ke SMP," ucap Hendi.
Kemudian disusul sebuah sepeda gunung yang di bagian depanya bertuliskan; "Sepeda Untuk Menegakkan Aturan", sontak beberapa teman-teman Daffa langsung memberikan sambutan tepuk tangan meriah.
Tak hanya itu, usai memberikan hadiahnya, Hendi memberikan arahan bahwa Daffa merupakan contoh bagi teman sekolahnya untuk berprestasi.
"Anak-anaku sekalian, berprestasi tidak hanya dengan cara menyetop motor di atas trotoar. Jangan nanti malah kalian jadi ikut-ikutan ramai-ramai melakukan aksi seperti Daffa. Tapi berprestasi ada banyak cara. Baik melalui bangku sekolah atau menghasilkan karya yang membanggakan," terang Hendi.
Tak hanya itu, Hendi juga satu per satu memberikan pertanyaan kepada beberapa murid teman-teman Daffa. Jika berhasil menjawab, maka mereka akan diberi hadiah sebuah coklat yang sudah dibawakan khusus politikus PDIP itu.
Usai memberikan hadiah dan akan meninggalkan ruang kelas, tiba-tiba Daffa nyeletuk dan banyak bertanya kepada Hendi soal sepeda pemberian dari orang nomor satu di Kota Semarang itu.
"Pak ini nanti gear-nya makainya gimana ya? Kan ada banyak gear-nya. Pak itu cara nyalakan lampunya gimana?" ungkap Daffa dengan kritis bertanya kepada Hendi yang mengira jika mata kucing sepeda adalah lampu yang bisa dinyalakan.
Hendipun kemudian menjawab satu per satu berondongan pertanyaan Daffa dengan sabarnya. Tak hanya itu, Daffa juga menanyakan tentang kelengkapan sepeda yang telah diterimanya.
"Lha pak, helm, kaos tangan sama dekker-nya yang buat lutut mana pak? Kan biar aman kalau bersepeda?" cecar Daffa.
Hendipun menjawab dan menjanjikan akan menyusulkan kelengkapan sepeda tersebut sore nanti. "Nanti sore ya biar disusulkan ke rumah sama staf saya," ucap Hendi.
Aksi anak-anak tidak hanya berhenti sampai di situ, puluhan murid teman Daffa juga meminta tandatangan Hendi sebelum meninggalkan kelasnya. Dengan penuh kesabaran, Hendi pun memberikan tanda tangan satu per satu. Selama berjalan keluar gedung sekolah ratusan murid-murid di SD Negeri Kalibanteng Kulon 01 itu mengerubungi Hendi untuk bersalaman.
Terkait hadiah yang diberikan kepada Daffa, Hendi mengungkapkan itu sebagai imbalan atas inspirasinya kepada apa yang Daffa lakukan terhadap pengendara sepeda motor di trotoar.
"Dulu dia memasang dengan batu-batu tapi motor tetap menabrak. Terus dia adang dengan sepeda. Jadi kegiatan itu terinspirasi dan kita paresiasi dengan berikan sepeda. Sepedanya tadi dikasih judul sepeda penegak aturan. Harapanya saya tadi motivasi kepada adik-adik sekalian yang satu kelas sama Daffa, yang paling penting adalah meskipun usia muda, masih kecil sampai besar bagaimana kita berani menyampaikan sebuah kebenaran. Berani menyampaikan kepada orang yang melanggar peraturan bahwa yang dilakukan keliru. Jadi kalau anak kecil saja bisa seperti itu, mesti yang lebih besar dan yang lebih dewasa bisa melakukan hal yang lebih baik," tegasnya.
Bagi Hendi, yang lebih utama lagi, Daffa bisa menjadi inspirasi terhadap anak-anak muda di Kota Semarang supaya mampu menjadi anak yang hebat yaitu mampu mengatakan yang benar.
"Kawan-kawan polisi juga pasti sudah melihat berita ini. Teman-teman saya di Dishub juga melihat berita ini. Pasti mereka akan lebih teliti dan jeli. Melihat kisi-kisi yang kurang tepat yaitu yang dilakukan oleh Daffa yaitu menyetop motor yang lewat trotoar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polwan itu ialah Brigadir Eka Ata bertugas sebagai polisi RW.
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa menanggapi Menhan Prabowo yang sering bagi-bagi sepeda motor ke Babinsa.
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa menanggapi Menhan Prabowo yang sering bagi-bagi sepeda motor ke Babinsa.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Jokowi sering bagi-bagi sepeda kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenariknya ia menegur dengan cara yang berbeda dan mampu mengundang simpati.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga berkelakar, kalau sepeda tersebut bisa ditukar mobil. Karena ada tulisan "hadiah Presiden Jokowi".
Baca SelengkapnyaTingkah lucu Widodo masuk sambil mengenakan helm warna hitam
Baca SelengkapnyaHeru menilai jalur sepeda masih akan dievaluasi, walaupun tetap ada rencana penambahan.
Baca SelengkapnyaTingkah lucu Widodo masuk sambil mengenakan helm warna hitam
Baca SelengkapnyaApes! Seorang wanita ditinggal pergi pacarnya di tengah jalan demi hindari tilang Polisi. Aksi tersebut seketika viral dan memantik banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaSepeda itu didapat Tasirah usai berhasil mengucapkan Pancasila yang ditanyakan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBupati heran kenapa petugas tidak menggunakan pelindung yang sebenarnya sudah tersedia.
Baca Selengkapnya