Diberi uang pun warga Jakarta ogah belajar Tanjidor
Merdeka.com - Kesenian Betawi Tanjidor terancam punah. Setidaknya sampai kini tercatat hanya ada 5 klub Tanjidor di Jakarta. Parahnya, semua anggota Tanjidor hanya didominasi kakek-kakek.
"Tanjidor bakal punah. Sekarang saja para pelaku sudah sepuh, makanya suara Tanjidor fals karena yang tiup kakek-kakek sudah ompong," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi Tatang Hidayat di Diskusi Publik 'Membangun Karakter Masyarakat Jakarta yang Sosial dan Budaya' Di Galery Cafe Cikini, Jakarta, Senin (23/12).
Lembaga Kebudayaan Betawi kemudian mencari cara agar para remaja mau belajar Tanjidor, termasuk memberi mereka uang.
-
Siapa kakek yang jago bahasa? Thanh mulai belajar bahasa asing sejak kecil, dia belajar bahasa Inggris yang kemudian dilanjutkan dengan bahasa Prancis, sebelum akhirnya belajar bahasa Mandarin saat dewasa.
-
Kenapa kakek itu disebut Kakek Bodo? Keputusan sang kakek meninggalkan kenyamanan hidup membuat keluarga Belanda majikannya menyebut dirinya sebagai kakek bodoh.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
-
Apa Teka-Teki Sindiran itu? Teka-teki sindiran merupakan suatu bentuk teka-teki yang dirancang dengan tujuan menyampaikan sindiran atau kritik tersembunyi melalui kata-kata atau kalimat yang memiliki makna ganda.
-
Kenapa orang tua acuh tak acuh? Orangtua yang menunjukkan gaya pengasuhan yang tidak terlibat sering kali dibesarkan oleh orangtua yang tidak terlibat dan acuh tak acuh. Saat dewasa, mereka mungkin mengulangi pola yang sama saat mereka dibesarkan atau mungkin karena hanya terlalu sibuk terhadap kehidupan mereka semata.
"Kita mau ada yang menjadi pelaku, mediator, dan membangun institusi budaya. Kita pernah jangan pungut iuran ternyata animo kurang. Padahal sudah disiapkan makan siang, ongkosnya tapi enggak ada juga (yang minat)," ujarnya.
Menurut Tatang, perlu dukungan semua pihak untuk mencegah hilangnya Tanjidor di Jakarta. Misalnya menjadikan Tanjidor sebagai welcoming music di hotel dan restoran.
"Kenapa kurang minat? Karena apresiasi masyarakat lemah. Strategi kami menjadikan Tanjidor sebagai welcoming musik," terang Tatang.
Lembaga Kebudayaan Betawi mencatat di Jakarta hanya ada 10 klub Gambang Kromong, lima klub Keroncong Tanjidor, 15 klub ondel-ondel, 30 klub kesenian palang pintu.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral pria tak tega tagih utang pada seorang kakek, tuai simpati.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kakek Jagat penjual mainan keliling ini viral, mengaku sering pulang dengan tangan kosong.
Baca SelengkapnyaVideo ini pun viral di TikTok dan menuai simpati warganet. Warganet bahkan banyak yang berdonasi untuk kakek ini.
Baca Selengkapnya