Dibui gara-gara mencuri, 2 siswa SMK dicoret dari daftar peserta UN
Merdeka.com - Dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, saat ini menghuni Lapas Kelas II B Meulaboh. Keduanya terbukti mencuri. Selain itu, nama keduanya juga dicoret dari peserta ujian nasional, 13-15 April 2015.
"Anak saya sampai saat ini masih ditahan dalam Lapas Kelas II B Meulaboh. Saya sudah datang ke sekolah minta agar anak saya tetap diikutsertakan pada UN tapi kepala sekolahnya mengatakan nama anak saya sudah dicoret," kata Ratna (40) ibu salah seorang siswa di Meulaboh kepada wartawan, Kamis (9/4).
Dia menceritakan, anaknya terlibat kasus pencurian dan sudah divonis hukuman pidana selama enam bulan kurungan penjara, karena mencuri beberapa peralatan sekolah dengan tiga orang rekannya yang satu sekolah.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'. Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
Dalam kasus ini, ada dua siswa yang dijatuhi hukuman yang sama serta dicoret nama dari kesertaan UN, sementara ada satu orang lagi masih kelas 2, serta masih berusia di bawah umur dibebaskan.
Sebelumnya, pada pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) beberapa waktu lalu kedua anak tersebut dikeluarkan dari sel, dan diperkenankan mengikuti dengan diantarkan langsung ke sekolah oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Meulaboh.
"UAS sudah ikut dia diantar ke sekolah. Tapi inikan UN adalah terakhir anak saya di sekolah kalau memang sudah dicoret namanya, bagaimana nasib anak saya," ujar Ratna didampingi suaminya Said Marwan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengemudi Ojol dan buruh harian lepas ditangkap polisi usai mencuri ratusan barang elektronik di SMKN 9 Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaDua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMereka masuk secara paksa ke dalam ruang Laboratorium dengan merusak pintunya, lalu setelah di dalam ruang Lab para pelaku mengambil
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pasutri LP (21) dan MS (19) karena mencuri kotak amal masjid. Aksi keduanya dilakukan dengan modus pura-pura salat tahajud.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya