Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibujuk hingga di SMS polisi, orangtua Maulana ogah diajak damai

Dibujuk hingga di SMS polisi, orangtua Maulana ogah diajak damai Peti jenazah Maulana. ©2015 Merdeka.com/Kresna

Merdeka.com - Ibu Maulana Rusadi, Sumartin, beberapa kali mendapat telepon dari polisi untuk membujuknya berdamai dalam kasus kematian Maulana yang diduga dianiaya polisi. Saat tahu kalau telepon tersebut dari anggota polisi yang bernama Muji, dia kemudian mematikan telepon.

"Pas saya matikan kemudian dia SMS. Saya sudah hapus SMS-nya, tapi intinya seperti ini bilang 'Bu, kalau ibu mau mengikuti saya damai saja. Kalau damai, semua biaya akan saya ganti semuanya. Kalau mau otopsi, biaya ibu sendiri. Otopsi itu harus ditunggui, apa tega lihat anak dibedah-bedah?' Begitu SMS-nya," bebernya pada wartawan saat mendatangi JPW (Jogja Police Watch) untuk meminta pendampingan, Rabu (4/2).

Selain dari polisi, bujukan damai juga datang dari seorang pengacara yang bernama Budi Harsono. Sumartin mengaku, pengacara tersebut berkali-kali mendekatinya supaya damai dengan syarat meminta ganti sebesar Rp 300 juta. Mendengar perkataan pengacara tersebut, dia justru merasa geram dengan pengacara tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Nyawa anak saya kok dihargai Rp 300 juta, saya tersinggung. Nggak punya perasaan. Itu pengacara tadinya membela kami, tapi setelah ngobrol-ngobrol sama polisi dia jadinya malah mendorong untuk damai. Saya tetep nggak mau," tegasnya.

Sikapnya untuk tetap mengusut kasus ini semakin menggebu ketika mendengar cerita dari teman Maulana yang juga ikut ditangkap Polisi. Saat itu teman Maulana diam-diam menyelinap ke kamar mandi RSUD Kota Yogya untuk menemui Sumartin.

"Anaknya SMS saya, mau ketemu cerita yang sebenarnya. Karena banyak polisi di rumah sakit akhirnya ketemu di kamar mandi rumah sakit," ujarnya.

Dia kaget ketika teman Maulana mengatakan bahwa Maulana tidak lompat dari mobil tetapi dipukuli dengan benda keras yang diduga terbuat dari besi.

"Anakmu nggak jatuh, tapi dipolo (dipukul) polisi. Diikat ditutup matanya pakai kaos, dikepruk pakai besi, disuruh ngaku kalau ngejambret," katanya menirukan ucapan teman Maulana yang sengaja disembunyikan identitasnya demi keamanan.

Begitu mendengar cerita itu Sumartin pun lemas. Dia tidak bisa membayangkan jeritan minta ampun anaknya saat dianiaya polisi.

"Katanya sampai jerit-jerit minta ampun, saya nggak tega," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya Maulana meninggal dunia di RSUD Kota Yogyakarta pada Minggu (1/2) lalu. Dia diduga dianiaya polisi pada 23 Januari lalu karena dituduh melakukan penjambretan. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Detik-Detik Tegang Polisi Vs Warga Saat Penangkapan Penipu di Sumatera Selatan
VIDEO: Detik-Detik Tegang Polisi Vs Warga Saat Penangkapan Penipu di Sumatera Selatan

Kondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Bully SMA Binus Serpong Tolak Damai, Ini Alasannya
Keluarga Korban Bully SMA Binus Serpong Tolak Damai, Ini Alasannya

Keluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.

Baca Selengkapnya
Tertekan, Guru Honorer Supriyani Cabut Surat Perdamaian dengan Keluarga Polisi
Tertekan, Guru Honorer Supriyani Cabut Surat Perdamaian dengan Keluarga Polisi

Guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani mencabut surat perdamaian dengan orang tua

Baca Selengkapnya
2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya
2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya

Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.

Baca Selengkapnya
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan

Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya

Keluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.

Baca Selengkapnya