Dibully Sembilan Teman Kelas, Siswi SD di OKU Alami Trauma Berat
Merdeka.com - Seorang siswi kelas VI di salah satu SD Negeri di Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menjadi korban perundungan oleh sembilan teman kelasnya. Alhasil, korban mengalami trauma berat.
Aksi bullying tersebut direkam salah satu pelaku dan videonya viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1.28 detik itu nampak korban duduk di lantai kelas. Para pelaku melakukan perundungan terhadap korban yang bisa menutup wajah dan menangis.
Ada yang menginjak tas korban, menendang korban, memukul, dan menginjak-injak korban sambil melompat.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Kapan aksi bullying itu terjadi? Sementara orang tua korban, Alimin mengaku, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Kamis (14/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku bully? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Informasi yang diterima, aksi tak terpuji tersebut terjadi di dalam kelas pada Rabu (16/11). Para pelaku terungkap berinisial I (kelas V), F (V), Z (V), R (VI), F (IV), F (VI), I (VI) S (VI) dan F (V).
Kapolsek Peninjauan Iptu Mardani membenarkan kejadian itu. Menurutnya, keluarga korban tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
"Benar, terjadi perundungan terhadap seorang siswi SD oleh teman-temannya di dalam kelas. Pelaku berjumlah 9 orang," ungkapnya, Senin (21/11).
Dikatakan, korban saat ini mengalami trauma berat akibat kejadian itu. Korban sulit diajak komunikasi karena masih selalu teringat peristiwa tersebut.
"Korban perlu pemulihan psikis karena trauma berat," ujarnya.
Menurut dia, kasus ini sudah dilakukan mediasi yang dihadiri keluarga korban, keluarga para pelaku, sekolah, dan pihak terkait di Mapolsek Peninjauan, Sabtu (19/11). Dalam mediasi tersebut disepakati tidak dilanjutkan ke kepolisian dengan syarat korban perlu dilakukan pendampingan hingga stabil kembali.
"Sudah ada mediasi dan Alhamdulillah semuanya bersepakat," tutupnya.
(mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu diduga dilakukan di perkampungan dekat SMPN 1 Babelan.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaSaat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPihaknya pun tetap melakukan mediasi antara pihak pelapor dengan terlapor.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca Selengkapnya