Dicabuli 3 kerabatnya, WDR hamil 4 bulan dengan gangguan jiwa
Merdeka.com - Akibat dicabuli oleh tiga kerabatnya sendiri hingga hamil 4 bulan, WDR (21) warga Kelurahan Pelutan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengalami gangguan kejiwaan.
Namun, pihak Polres Pemalang yang dilapori kasus pencabulan itu hanya mengarahkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan.
Ketiga pelaku pencabulan yang masih kerabat dari korban sampai saat ini masih bebas berkeliaran dan menghirup udara segar, tanpa adanya upaya penanganan hukum yang jelas dari aparat kepolisian.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Dimana polisi melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar.
-
Kapan polisi melakukan pencabulan? Peristiwa ini bermula ketika korban yang ingin mencari perlindungan setelah menjadi korban persetubuhan di salah satu panti asuhan pada Rabu (15/5) lalu sekira pukul 20.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
Gadis India diperkosa tukang jahit di tokonya
Marak kejahatan seks simbol kepenatan kaum jelata
Suratno, ayah korban saat dikonfirmasi merdeka.com Rabu (13/3) tidak terima dengan tindakan para pelaku meskipun masih kerabatnya sendiri.
"Para pelaku tindak asusila itu adalah kedua adik saya sendiri," ucap Surtano dengan nada sedih.
Kedua pelaku yang merupakan paman korban sendiri yaitu R (47) dan Ri (43) serta S yang juga adik sepupu korban.
"Kasus ini sudah pernah saya laporkan ke kepolisian. Namun, tidak ada tindak lanjut yang berarti. Malahan saya hanya disarankan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Kalau begitu, saya akan mencari pembelaan hukum lain, sebab saya sangat tidak terima dengan peristiwa yang menimpa anak saya walaupun pelakunya masih kerabat sendiri," ungkap Suratno.
Perbuatan biadab itu, menurut Suratno, diperkirakan dilakukan sekitar November 2012 lalu, serta mulai terkuak saat diketahui anaknya sudah hamil 4 bulan. Dari penuturan korban, ketiga lelaki kerabatnya itu sering melakukan pencabulan secara berulang-ulang.
"Saya memang pernah memergoki Ri keluar dari kamar anak saya. Dia berlari dari kamar anak saya dengan gugup. Tapi saat itu saya sama sekali tidak curiga. Dan ternyata, dia tidak sendirian sebab R dan S juga sering kepergok keluar dari kamar anak saya," tutur Suratno.
Suratno menjelaskan hubungan anaknya dengan kedua paman serta sepupunya memang dekat. Sebelumnya, dirinya tidak pernah menaruh curiga akan adanya perbuatan asusila yang dilakukan terhadap anaknya. Keyakinan bahwa pencabulan itu kerap dilakukan oleh ketiga lelaki itu juga berdasarkan penuturan saudara kandung korban yang pernah memergoki S sedang berada di tempat tidur bersama korban.
Perangkat desa setempat, Luqman Hakim membenarkan warganya menerima tindakan asusila hingga hamil 4 bulan.
"Saya juga yang ikut melaporkan kasus itu ke Polres, yang akhirnya hanya dicapai kesepakatan perjanjian. Ketiga pelaku diminta bertanggung jawab, tapi rupanya ketiga pelaku tidak mempunyai itikad baik dan ingkar janji, sehingga keluarga tegas ingin permasalahan ini di bawa ke jalur hukum," pungkas Luqman.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaKasus Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 8 Pemuda, Pengacara Terlapor Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaDugaan pencabulan Suami Wakil Bupati Labuhanbatu terjadi di rumah istri kedua FS pada 5 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaTim Prabu menemui seorang istri yang sedang hamil dan menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri.
Baca SelengkapnyaBrigadir MN tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap WO.
Baca SelengkapnyaPelaku tantang warga: 'Gua enggak peduli, lu semua siapa. Gw sikat lu semua'.
Baca SelengkapnyaDMS mengaku KDRT yang dilakukan suaminya itu telah terjadi sejak awal pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaKasus itu mengemuka setelah korban berperilaku tak biasa. Kondisinya kerap gelisah dan kerap ketakutan.
Baca Selengkapnya