Dicabuli Ketek di Rusun Marunda, bicara bocah S jadi mengacau
Merdeka.com - Satu dari dua korban pencabulan dilakukan buruh batu bernama Tarli alias Ketek (59), di Rusunawa Marunda Blok B RT 017/007 Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (5/2) lalu, menjadi murung. Bahkan, bicaranya pun menjadi ngawur atau ngaco.
Korban itu berinisial S. Akibatnya perbuatan Ketek itu, S mengalami luka di alat vitalnya.
"Dia ngelakuinnya di rusun ini saat pada sepi semua. Waktu main sama teman-temannya si S anaknya ngomongnya agak ngaco. Terus ditanyain sama tantenya ternyata anak itu korban pelecehan itu," ucap paman S, Surahman (35) saat ditemui di kediamannya, Rabu (10/2).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
Menurut Surahman, setiap harinya S tinggal bersama ayah dan tante beserta pamannya. Hal itu terjadi karena ibunya tengah menginap di balik jeruji dan sedang menjalani sidang pengadilan.
S merupakan anak ketiga dari empat orang saudara. Ayah S bekerja sebagai petugas kebersihan di daerah Jakarta Utara.
"Kakak ipar saya kerja jadi tukang sapu di Cilincing, istrinya lagi 'sekolah' biasanya itu anak mainnya lincah, tapi kok saya lihat ngomongnya ngaco," timpal Rosmaya (32), istri Surahman.
Sebelumnya, Ketek mencabuli dua bocah anak tetangga rumahnya, SF (6) dan N (7), di Rusunawa Marunda Blok B RT 017/007 Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (5/2) lalu. Akibatnya perbuatannya, Ketek terjerat Pasal 82 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan hukuman penjara di atas 5 tahun penjara.
Kasus ini terungkap setelah salah satu nenek korban mengingatkan cucunya tentang adanya kabar pencabulan terhadap anak kecil yang terjadi di lingkungan rumahnya. Namun, Lasmini terkejut setelah mendengar jawaban cucunya yang mengaku menjadi menjadi salah satu korban pencabulan.
Mendengar keterangan cucunya itu, Lasmini langsung membuat laporan kepada aparat kepolisian sehari setelahnya atau Sabtu (6/2). Akhirnya Ketek ditangkap pada Minggu (7/2) dini hari saat berada di kediamannya.
"Beredar informasi dari masyarakat tentang pencabulan di rusun itu. Nah si nenek ini ingin kasih tahu cucunya agar hati-hati. Tapi si cucu ngaku kalau dirinya salah satu korban pencabulan," kata Kapolsek Cilincing Jakarta Utara, Kompol M. Supriyanto di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (9/2).
Menurut Supriyanto, pelaku diketahui setiap harinya bekerja sebagai tukang batu. Saat kejadian, Ketek lagi tidak berangkat bekerja lantaran sedang sakit. Ia pun duduk di teras rumahnya karena ingin menikmati udara sejuk di luar. Kemudian, ia melihat dua korban sedang bermain bersama. Ketika mereka hendak turun dari lantai lima menuju lantai satu di rusun itu, keduanya dipanggil pelaku sambil diiming-imingi uang Rp 2 ribu.
"Pelaku mengiming-imingi uang kepada korban dua ribu rupiah. Ia mengaku senang dengan anak kecil," kata Supriyanto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaMiris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Baca SelengkapnyaR mengaku disuruh oleh seseorang yang dikenal melalui media sosial Facebook
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca Selengkapnya