Dicap Bohong Lie Detector, Kuat Ma'ruf Tanya ke Psikolog: Saya Aslinya Jujur Ya Bu?
Merdeka.com - Terdakwa Kuat Ma'ruf merasa sakit hati karena dianggap sebagai pembohong di sepanjang persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kuat menyampaikan isi hatinya saat diberi kesempatan menanggapi keterangan ahli psikologi forensik, Reni Kusumowardhani.
Mulanya, Reni mengungkap hasil tes psikologi Kuat. Mengacu hasil tes, Kuat memiliki kecerdasan di bawah rata-rata seusianya.
-
Apa itu pendeteksi kebohongan? Larson memperkenalkan mesin yang dinamainya 'kardio-pneumo-psikogram', kemudian disebut poligraf, yang mengacu pada berbagai sinyal fisik yang direkam oleh stylus.
-
Bagaimana cara kerja pendeteksi kebohongan? Larson kemudian bereksperimen dengan rakitan pompa dan pengukur untuk dipasangkan ke tubuh manusia menggunakan manset lengan dan tali dada. Perangkat ini akan mengukur perubahan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah sekaligus, selama pemantauan terus-menerus terhadap subjek yang diinterogasi. Larson percaya alat itu akan menandai jawaban yang salah melalui fluktuasi berbeda yang diukir dengan stylus ke drum kertas yang berputar. Seorang operator kemudian akan menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya.
-
Siapa yang bisa membedakan orang berbohong? Drama yang akan tayang pada 31 Juli 2023 di TvN ini dibintangi Kim So Hyun dan Hwang Min Hyun dan menceritakan tentang seorang wanita bernama Mok Sol Hee yang memiliki kemampuan bisa membedakan orang yang berbohong.
-
Apa hasil tes Saipul Jamil? Hasil lab yang dilakukan polisi menunjukkan dirinya negatif narkoba dan dinyatakan bebas.
-
Siapa penemu pendeteksi kebohongan? John A. Larson, seorang yang baru saja menerima gelar doktor dalam bidang fisiologi dari Universitas California, Berkeley, dan memiliki hasrat terhadap keadilan mulai bergabung dengan kepolisian Berkeley pada tahun 1920.
-
Bagaimana psikotes mengukur karakter? Dalam psikotes, terdapat beberapa jenis tes psikologi yang dapat digunakan, seperti tes kecerdasan (IQ), tes kepribadian, tes kemampuan verbal atau non-verbal, dan tes minat serta bakat.
"Saya mau bertanya sama Bu Psikolog, mohon maaf Ibu kalau Ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata, saya ikhlas Bu," ujar Kuat menanggapi pemaparan Reni, di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Setelah menyatakan demikian, Kuat kemudian bertanya pada ahli apakah dirinya masuk kategori pembohong. Pertanyaan itu dia sampaikan karena merasa sakit hati dituding sebagai pembohong sebagaimana hasil lie detector atau alat deteksi kebohongan yang mendapatkan hasil skor -9 (bohong) dan +13(jujur).
"Yang saya tanyakan, saya ini tipe orang pembohong apa yang tidak jujur, apa gimana Ibu? Soalnya saya akhir-akhir ini sering disebut pembohong dan tidak jujur dan saya sakit dengan bahasa itu," ucap Kuat.
"Dari hasil pemeriksaan kami, semua kebohongan memang pernah terjadi kebohongan dan itu sudah diakui, kemudian direvisi dan kemudian kami mengukur kredibilitas keterangan Bapak, demikian seperti yang kami telah sampaikan," jawab Reni yang sempat terhenti karena tertawa pengunjung.
"Jadi kesimpulannya, sebetulnya karena kepatuhan yang sangat tinggi seperti itu dan ada satu situasi tidak tahu menahu berada di satu tempat dalam situasi yang seperti itu ya, sehingga berada di tempat yang keliru ya Pak pada saat itu, demikian," tambah dia.
Kuat kembali bertanya pendapat Reni apakah dirinya sudah jujur atau tidak selama persidangan. Reni menyatakan tak bisa menyimpulkan hal tersebut meski dalam pandangannya tidak ditemukan indikasi manipulatif.
"Terima kasih Bu, padahal aslinya jujur ya Bu?" tanya Kuat menegaskan
"Kami tidak bilang bohong ya Pak, tidak ada indikasi manipulatif," kata Reni.
Sekadar informasi jika keterangan Reni sebagai saksi ahli untuk perkara ini bersama dua saksi lainnya, yakni ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendy Saragih dan Alpi Sahari dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Mereka bertiga akan memberikan keterangan untuk kelima terdakwa yaitu, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.
Pada perkara tersebut, mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dengan pidana paling berat sampai hukuman mati.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kita bisa mengetahui apakah seseorang sedang membohongi diri Anda dengan berbagai cara ini.
Baca SelengkapnyaElon Musk punya daftar pertanyaan sederhana yang kerap dia tanyakan kepada kandidat karyawan.
Baca SelengkapnyaHypocrite adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti "munafik" dalam bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengukur kepintaran seseorang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini juga termasuk untuk menilai apakah seseorang sebenarnya cukup pintar atau tidak.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut selama pemeriksaan Pegi Setiawan kerap menggaruk kepala, cenderung menghindari kontak mata dan gelisah.
Baca SelengkapnyaMengetahui apakah seseorang sedang berbohong bisa menjadi keterampilan penting dalam kehidupan. Berikut adalah cara-cara efektif untuk mendeteksi kebohongan!
Baca SelengkapnyaIlmu mikroekspresi mengatakan kalau lidah bisa berbohong, tapi wajahmu tidak.
Baca SelengkapnyaTerdapat cara yang bisa dilakukan untuk menilai kepintaran diri kita sendiri.
Baca SelengkapnyaTernyata untuk mendeteksi seseorang sedang melakukan kebohongan bisa dilihat dari gerak gerik tubuhnya lho, ini yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaImporstor Syndrome menggambarkan ketidakmampuan seseorang untuk menginternalisasi pencapaian mereka, meskipun dari luar terlihat sukses.
Baca SelengkapnyaMerasa paling pintar atau melihat orang yang merasa paling pintar, mungkin orang tersebut mengalami apa yang dinamakan efek Dunning-Kruger.
Baca Selengkapnya