Dicari KPK, Jaksa Kejari Solo Satriawan Sudah 3 Hari Bolos Kerja
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mencari keberadaan Jaksa Kejaksaan Negeri Solo, Satriawan Sulaksono. Untuk mempermudah proses hukum, KPK mengimbau agar Satriawan bersikap koperatif dan menyerahkan diri. Di kediaman pribadi, Desa Gedongan, Colomadu, Karanganyar, Satriawan juga tak terlihat.
Demikian juga saat media menyambangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo di Jalan Kepatihan, Banjarsari. Satriawan juga tak menampakkan batang hidungnya. Kasubsi Penyidikan Pidsus tersebut dikabarkan sudah beberapa hari tidak masuk kerja.
"Ya Satriawan memang bener jaksa di sini, yang bersangkutan sudah beberapa hari tidak ada di tempat atau tidak masuk. Mungkin sudah 2 hari atau 3 hari lalu tidak masuk tanpa keterangan," ujar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Solo, Rini Hartatie.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
Untuk keberadaan Satriawan, Rini mengaku tidak mengetahuinya. Terkait kasus operasi tangkap (OTT) tangan yang dilakukan KPK, pihaknya tidak mengetahui permasalahan tersebut. Apalagi dirinya baru bertugas di Solo selama 15 hari.
"Saya kan juga baru 15 hari kerja di sini, dilantik tanggal 26 Juli lalu. Untuk kasus yang dialami Satriawan, silahkan teman-teman menanyakan kepada Kapuspenkum Kejagung yang berhak memberikan keterangan," katanya.
Dengan tidak adanya Satriawan, Rini mengaku tidak berpengaruh terhadap kondisi di Kejari. Apalagi selama ini tidak ada kasus yang ditangani oleh Satriawan.
"Kami tetap bekerja, karena kami tetap membangun, bekerja untuk Kota Solo. Jadi kami tidak ada kendala. Kami juga melaksanakan kegiatan sehari-hari, bahkan kami juga menerima tilang 3 ribu orang di sini. Jadi kami tetap bekerja, semangat untuk Kejaksaan," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengaku belum ada komunikasi dengan wali kota pascapenggeledahan KPK.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menyita ponsel Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaDua petinggi Kejari Bondowoso dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaAhmad Muhdlor Ali menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaKPK memastikan hingga saat persidangan praperadilan berlangsung, Sahbirin tidak diketahui keberadaannya
Baca SelengkapnyaKPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Bondowoso, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaKPK enggan untuk memasukkan Sahbirin ke dalam DPO. Padahal, KPK sempat menyebut Sahbirin sudah kabur.
Baca SelengkapnyaSahbirin pun sempat memanjatkan doa agar seluruh warga Kalsel mendapatkan keselamatan.
Baca Selengkapnya