Dicecar DPR, Begini Jawaban Mendikbud Soal Bayar SPP Bisa Pakai GoPay
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI. Dalam rapat tersebut Komisi X meminta penjelasan soal pembayaran biaya SPP lewat fitur GoBills di Aplikasi Go-JEK.
Permintaan klarifikasi tersebut disampaikan oleh Pimpinan Rapat, sekaligus Ketua Komisi X Syaiful Huda ketika memulai rapat. Diharapkan momen rapat juga menjadi wadah Mendikbud menjelaskan secara resmi isu-isu yang muncul, termasuk soal pembayaran biaya SPP dengan GoPay.
"Mohon dijelaskan Mas Menteri. Ruangan ini, juga menjadi tempat Mas Menteri memberikan jawaban yang resmi," ungkapnya, di ruang rapat Komisi X, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).
-
Apa yang bisa dilakukan dengan aplikasi GoPay? Aplikasi memberikan kemudahan akses finansial kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang selama ini belum menggunakan layanan Gojek dan Tokopedia.
-
Bagaimana Pertamina mendukung digitalisasi sekolah? Selain itu juga ada sharing inspiratif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.
-
Bagaimana aplikasi GoPay mempermudah akses keuangan? Aplikasi GoPay yang disiapkan untuk menjangkau semua ini hadir dengan ukuran ringan sehingga dapat diunduh di berbagai jenis smartphone.
-
Gimana cara siswa bayar seragam di SMA Negeri 4? “Karena bukan sekolah favorit, kami sangat butuh siswa. Jangankan buat aturan yang memberatkan, mereka mau sekolah di sini saja kami sudah senang,“ ujar Hendrik dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Mengapa KPPS dibayar? Selain melakukan tugas-tugas tersebut, PPK dan PPS yang terlibat dalam Pilkada 2024 akan menerima gaji setiap bulan sebagai imbalan atas kinerja mereka.
Menanggapi permintaan tersebut, Nadiem pun angkat suara serta menjelaskan pembayaran biaya SPP sekolah lewat platform digital. Termasuk lewat fitur GoBills di aplikasi GO-JEK.
Nadiem mengaku terkejut bahwa kabar tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan dirinya. Mengingat dirinya pernah menjabat sebagai CEO GO-JEK.
"Saya pun dapat berita ini kaget langsung dari HP saya. (ketawa garing). Kenapa ini menjadi suatu isu? Jadi saya harus mengetahui sebenarnya apa yg terjadi?" katanya.
Mempunyai Integritas
Dia pun menegaskan bahwa dirinya memiliki integritas. Dalam arti pembayaran biaya SPP lewat platform digital tersebut tidak ada kaitannya dengan status dirinya sebagai pendiri dan CEO GO-JEK.
"Ada tiga hal yang harga mati dengan saya sebagai individu. Nomor satu adalah NKRI, nomor dua pancasila, dan nomor 3 adalah integritas. Itu adalah satu hal yang selalu saya tidak pernah meragukan diri saya dan orang-orang tidak pernah meragukan integritas saya," tegasnya.
"Makanya kalau ada komen-komen seperti itu saya ekstra jengkel. Karena itu merupakan satu hal yang saya sangat bangga dengan diri saya untuk bisa menjaga integritas," imbuhnya.
Dia menjelaskan, bahwa hadirnya fitur GoBills merupakan salah satu bentuk persaingan biasa antara para pemain dompet digital. Hal tersebut murni langkah bisnis GO-JEK yang tidak ada kaitannya dengan dirinya.
"Memang kompetisi bebas antara semua dompet digital di indonesia. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," papar Nadiem.
Sekolah, kata dia, bebas memilih platform dompet digital yang ada saat ini. Sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan masing-masing sekolah.
"Semua bisa menerima apapun, mau itu GoPay, mau itu OVO, mau itu LinkAja, mau itu Dana. Semua dompet digital akan bermain di semua jenis merchant, mau itu restoran, sekolah swasta, warung pinggir jalan dan lainnya."
Dia pun menjamin bahwa sebagai pejabat pemerintah, dirinya tidak akan melakukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya konflik kepentingan.
"Saya sudah melepaskan semua kewenangan semua posisi dan itu mohon ditanya langsung kepada perusahaannya karena saya berdedikasi diri, mencoba menyempurnakan sistem pendidikan," tegas dia.
Dia pun menegaskan bahwa tidak pernah ada kebijakan soal pembayaran biaya SPP lewat platform digital. Artinya sekolah bebas memilih metode pembayaran biaya.
"Sekolah itu bebas memilih mau dia bank apa mau dia dompet digital apa dia menggunakan. Bayangkan kalau misalnya anggota-anggota di Komisi X itu kalau menggunakan Gofood itu artinya ada konflik kepentingan dengan saya," terang dia.
"Tetapi ya enggak apa ini namanya demokrasi dan di demokrasi kita harus selalu mempertanggungjawabkan kritik apapun di masyarakat dan karena itu saya menjawab hari ini. Semoga ini sudah menuntaskan isu ini," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.
Baca Selengkapnya50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.
Baca SelengkapnyaKetika dana sudah dianggarkan, maka diperlukan sebuah regulasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis.
Baca SelengkapnyaPihaknya mendorong agar perguruan tinggi melakukan kerja sama dengan bank negara jika kampus ingin menerapkan konsep student loan.
Baca SelengkapnyaHeru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaMegawati menjelaskan tugas pemerintah saat ini menyiapkan sumber daya manusia progresif.
Baca SelengkapnyaAnies adu pikiran dengan Ganjar terkait ramai isu mahasiswa bayar kuliah ditawarkan menggunakan pinjaman online (pinjol)
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadjir, pinjaman online hanya salah satu jenis atau sistem yang belakangan berefek buruk lantaran disalahgunakan.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca SelengkapnyaSedangkan dalam upaya mendukung pariwisata di Kota Jakarta, Bank DKI berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca Selengkapnya