Dicekoki minuman hingga pingsan, pelajar SMA ditiduri sampai hamil
Merdeka.com - Anggota Kepolisian Sektor Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, meringkus seorang pelaku tindak pencabulan terhadap RN (17) seorang pelajar di Bagansiapiapi. Akibat perbuatan itu, pelajar tersebut kini tengah hamil tiga bulan.
"Tersangka Deki (30), warga Jalan Poros, Kepenghuluan Raja Bejamu, Kecamatan Sinaboi berhasil kami tangkap. Dia diduga telah melakukan tindakan asusila sebanyak 11 kali kepada RN, bahkan saat ini korban tengah hamil tiga bulan," kata Kapolsek Bangko Kompol Nurhadi Ismanto, Minggu (1/5).
Menurut Nurhadi, penangkapan dilakukan Sabtu (30/4) pukul 18.00 WIB, di rumah tokoh masyarakat di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, setelah sebelumnya pelaku dibujuk agar mau datang. Polisi yang telah mengintai jejak pelaku dan langsung melakukan penangkapan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
"Keluarga korban pencabulan membuat laporan polisi dan menerangkan kejadian hingga saat ini korban hamil tiga bulan. Kita lakukan lidik dan mencari keberadaan pelaku," kata Nurhadi.
Dia mengatakan, kejadian pertama pada Selasa 12 Januari 2016 pukul 21.00 WIB di rumah korban. "Jadi saat itu tersangka menawari korban minuman, setelah diminum korban merasa pusing dan langsung tertidur. Saat itulah pertama kali tersangka melakukan tindakan pencabulan terhadap korban," ujar Nurhadi seperti diberitakan Antara.
Keesokan harinya, kata dia, korban merasa perih di kemaluannya dan menemui tersangka dan mempertanyakan, sejak itulah mereka terus melakukan hubungan layaknya suami istri hingga 11 kali sehingga korban hamil. Kejadian terakhir, pada Senin 29 Maret tersangka mengajak pelaku ke Perkantoran Pemkab Rohil di Batu Enam Bagansiapiapi pada malam hari.
Tidak lama setelah itu keduanya berhenti di Taman belakang salah satu kantor dan melakukan hubungan layaknya suami istri. Atas kejadian ini keluarga korban tidak terima dan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
"Tersangka kita sangkakan dengan pasal pencabulan anak di bawah umur, apalagi saat ini korban masih pelajar dan kejadian pertama kali memang sengaja direncanakan memberikan minuman seperi obat tidur," tandasnya.
Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolsek Bangko untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu korban harus terima mengandung anak dari tersangka dan sekolahnya pun harus terhenti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPerkosaan pertama berawal saat korban main masak-masakan bersama anak tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca SelengkapnyaIbu korban kaget menegtahui anaknya diperkosa sejak duduk di bangku SMP.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca Selengkapnya