Diculik, Yohanes ditemukan tewas dengan luka bacok di kepala
Merdeka.com - Seorang pria tewas akibat luka senjata tajam di bagian kepala dan punggung. Yohanes Latuputi (41), warga Warakas 3 Gang 8 Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebelumnya diculik oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Enim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu dini hari (6/2) lalu.
Kejadian ini bermula ketika korban dan dua rekannya, Abraham Parera (45), dan Yaman (33) sedang makan di sebuah warung di pinggir jalan, Sabtu (5/2) dini hari lalu. Tiba-tiba datang belasan orang yang mengendarai sepeda motor dan langsung menodong Abraham dengan senjata api.
"Kami makan bertiga. Belasan orang berbadan tegap datang dan menghampiri kami. Saya lalu ditodong senjata api oleh salah satu dari mereka, sementara sebagian orang lain membawa Yohanes. Saya tidak berani melawan karena ditodong pistol," ujar Abraham saat ditemui di kamar jenazah RSUD Koja.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Selain kalah jumlah, Abraham mengaku tidak berani memberikan perlawanan karena pelaku memegang senjata api. Abraham sendiri mengaku tidak mengetahui ke mana Yohanes dibawa oleh para pelaku.
Pria asal Indonesia Timur ini baru mengetahui keberadaan korban saat bermaksud membuat laporan ke kantor Polsek Tanjung Priok.
Setiba di kantor polisi, Abraham secara tak sengaja menemukan Yohanes dalam keadaan kritis di lantai dua dengan kondisi luka senjata tajam di bagian kepala dan punggung.
"Saya datang ke kantor polsek karena mau membuat laporan teman saya diculik. Ternyata di sana saya menemukan korban dalam keadaan kritis. Saya juga tidak tahu siapa yang membawa korban ke kantor polisi," ungkap Abraham.
Oleh Abraham dan anggota keluarga yang datang menyusul ke kantor Polsek Tanjung Priok, korban kemudian dibawa ke RSUD Koja, Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan. Namun setelah tiga hari dirawat, pria yang sehari-hari bekerja sebagai debt collector itu mengembuskan napas terakhir, Selasa (9/2) sore.
Keluarga korban yang menemukan korban meninggal tidak wajar kemudian membawa jasad Yohanes ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi. Pihak keluarga mendesak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan menangkap para pelakunya.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol TP Simangunsong yang ditemui para awak media mengaku masih menyelidiki kasus penculikan dan kematian korban.
"Kami masih menyelidiki dan telah memintai keterangan beberapa saksi. Kasus ini sudah kami limpahkan ke Polres Metro Jakarta Utara," ujar TP Simangunsong.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bripda OB ditikami tak jauh dari Mapolres Yahukimo.
Baca SelengkapnyaSopir angkutan umum di Kota Tasikmalaya berinisial YS (48) meninggal dunia usai dianiaya DP (34) dan YR (29)
Baca SelengkapnyaMayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi penemuan jasad berawal sekuriti gedung yang melihat pria tergeletak tidak bernyawa
Baca SelengkapnyaBerikut informasi berita duka dari Polres Boyolali, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, calon istri korban menelepon sepupunya yang merupakan oknum anggota Lantamal VII Kupang untuk mencegah keberangkatan korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca Selengkapnya