Dicurigai jadi sarang narkoba, warung tuak dibabat polisi
Merdeka.com - Aparat kepolisian melakukan penggerebekan terhadap sebuah warung tuak di Perumnas Batu VI, Kecamatan Siantar, Simalungun, Sumatera Utara. Polisi menduga tempat tersebut dipakai untuk mengonsumsi narkoba.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi tak hanya membekuk enam warga dan sepasang suami istri pemilik warung, ditemukan pula puntung rokok yang telah dicampur ganja kering ditemukan di lokasi itu.
"Seluruhnya masih menjalani pemeriksaan, perkembangan status yang diamankan nanti diinformasikan," ujar Kapolsek Bangun, AKP Hatopan Silitonga di kantornya, Senin (29/8), demikian dilansir Antara.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Kenapa warung ini ramai dikunjungi? Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Kenapa orang naik bus wisata? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Siapa sopir bus yang mengajak penumpang makan? Sopir bus yang diketahui bernama Satir ini mengungkapkan terimakasih atas doa yang dipanjatkan untuk dirinya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Penggerebekan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti informasi warga. Mereka mengaku resah dengan seringnya warung tuak tersebut dijadikan lokasi untuk mengonsumsi narkoba.
Kedai tuak itu disebut-sebut sebagai tempat mangkalnya para sopir angkutan umum jurusan Perumnas Batu VI-Kota Pematangsiantar. Sedangkan keenam warga yang diamankan itu, RS (22), Ilh (38), RP (28), RS (30), PCR (33), dan HS (30).
Sedangkan pemilik kedai tuak MSS (52) dan RS (42) yang merupakan warga Huta Sidorejo, Nagori Sitalasari.
Warga sekitar R Harahap (52) mendukung penggerebekan yang dilakukan polisi di warung tuak yang diduga menjadi sarang narkoba tersebut karena sudah meresahkan masyarakat.
"Kami harapkan terus dilakukan secara berkelanjutan demi menyelamatkan generasi muda sekitar," kata R Harahap.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaWarung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap urine sang sopir.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap jalur penyelundupan 45 Kg sabu dari kurir yang ditangkap di RS Fatmawati
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.
Baca Selengkapnya