Diduga ada bahan peledak, ekskavasi bunker Solo libatkan TNI
Merdeka.com - Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng sudah menemukan pintu akses masuk bunker di kompleks Balai Kota Solo, setelah lima hari penggalian. Bunker yang dulunya menjadi Kantor Residen Belanda, tempat persembunyian para penjajah ini diduga masih terdapat bahan peledak aktif hingga melibatkan TNI dalam ekskavasi.
"Kita memang menggandeng unsur TNI, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya amunisi dan bahan peledak berbahaya lainnya. Bangunan ini dulu kan kompleks Kantor Residen Belanda, tempat persembunyian para penjajah. Jadi mungkin saja ada amunisi atau granat aktif," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di lokasi, Selasa (12/11).
Pantauan merdeka.com, dalam penggalian tersebut kalangan TNI AD dari Korem 074/Warastratama Solo, terlihat menunggui proses pembersihan pintu masuk bunker. Tim yang sudah mulai menggunakan alat berat tersebut mulai membersihkan tanah yang ada di permukaan bunker. Sementara sejumlah pekerja lainnya, membersihkan lumpur yang menutupi akses masuk.
-
Siapa yang memulai proyek penggalian? Tim peneliti dari Universitas Agri Ibrahim Cecen (AICU) dan Universitas Teknik Istanbul (ITU), Turki Desember lalu sudah memulai proyek penggalian di lokasi yang disebut-sebut peninggalan bahtera atau kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Agri, Turki.
-
Siapa yang memimpin penggalian? Helm tersebut ditemukan dalam struktur batu di dalam gundukan kuburan, menurut Hrvoje Potrebica, seorang profesor arkeologi di Universitas Zagreb yang memimpin penggalian, terjadi antara akhir abad keenam SM dan awal abad keempat SM.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Dimana tumpahan minyak dibersihkan? Percikan atau tumpahan minyak saat memasak sering kali sulit dihindari. Jika tidak segera dibersihkan, lantai bisa menjadi licin dan berpotensi menyebabkan terpeleset saat dilewati.
-
Apa yang ditemukan di bunker? Berdasarkan uji karbon bunker bawah tanah ini dibangun pada tahun 3080 dan 2780 SM.
-
Kapan penggalian dimulai? Penggalian yang telah berlangsung sejak Oktober 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya, setelah sempat dihentikan selama setahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, kembali melanjutkan penggalian bunker yang ditemukan di Kompleks Balai Kota. Penggalian dilakukan oleh petugas dari BPCP Jateng, mulai Kamis pekan lalu. Ekskavasi ditargetkan selesai dalam waktu 15 hari atau Jumat (22/11) mendatang. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI menduga penyebab ledakan hingga kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya karena gesekan amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPemadaman dengan mengerahkan helikopter water bombing direncanakan berlangsung hingga esok hari.
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaSaksi menemukan tiga buah tabung tersebut saat melakukan aktifitasnya sebagai operator excavator yang bekerja di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKarena api di area belakang gudang masih menyala, pihaknya menyiagakan sejumlah petugas dengan dua mobil pemadam kebakaran
Baca SelengkapnyaTNI terus melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitaran gudang peluru
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, proses disposal terbilang cukup panjang mulai dari pendataan hingga pelaporan.
Baca SelengkapnyaTim pemadam kebakaran telah menggunakan mobil robot tambahan setelah sebelumnya mengerahkan sebanyak dua puluh tujuh mobil pemadam.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Regional Sarbagita Suwung di Denpasar, Bali yang terjadi pada Kamis (12/10/2023) tersebut hingga saat ini belum padam.
Baca Selengkapnya