Diduga Ada Kebocoran, Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Bogor Keluarkan Bau Tak Sedap
Merdeka.com - Sejumlah masyarakat mendatangi sebuah pabrik pengolahan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan non-B3 di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jumat (19/3).
Warga mengaku geram karena bau tak sedap menyerupai gas yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik yang diketahui bernama PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Warga mengaku, bau tak sedap ini juga tercium hingga radius cukup jauh atau tidak hanya di kawasan sekitar pabrik. Bau juga tercium hingga ke wilayah Gunungputri, Kabupaten Bogor.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang melaporkan Pejabat Kemenhub? Laporan tersebut teregistrasi LP/B/2642/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. AK dilaporkan dengan UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
"Baunya sesak di dada. Mudah-mudahan segera ditangani. Saya punya bayi soalnya," kata salah seorang warga, Tuti.
Warga lainnya, Junaedi mengungkapkan, warga telah mendatangi pabrik dengan harapan penyebab bau bisa segera diatasi, karena dianggap sangat menyengat.
"Mirip bau gas elpiji bocor. Bau banget. Mengganggu jadinya. Musti cepat ditangani," ujarnya.
Sementara Camat Klapanunggal, Ahmad Kosasih menjelaskan, pihaknya telah melaporkan peristiwa ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk ditindaklanjuti.
"Untuk penanganan lebih lanjut kami sudah laporkan ke DLH," terangnya.
Sementara Humas PT PPLI, Ahmad Farid mengaku, pihaknya belum mengetahui penyebab adanya bau menyengat tersebut. Untuk sementara waktu, pihaknya menghentikan sementara operasional pengolahan limbah.
"Kami berhenti dulu untuk melakukan investigasi kenapa sampai terjadi seperti ini. Kami akan bersama pemerintah dalam melakukan investigasi. Diharapkan Senin sudah selesai. Karena untuk investigasi dibutuhkan waktu 3-4 hari," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaMencegah pencemaran, pengawasan dan kontrol bakal terus digencarkan.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPA liar itu sangat merugikan masyarakat. Polusi yang disebabkan menimbulkan penyakit jantung atau ISPA hingga kematian bayi di usia dini.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca Selengkapnya