Diduga Ada Pemalsuan Dokumen, Bawaslu Serahkan Temuan C1 di Menteng ke Polri
Merdeka.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Fritz Edward Siregar menyatakan pihak kepolisian yang menangani kasus form C1 yang diamankan dalam minibus di Menteng. Ia beralasan, pihak yang mengamankan ribuan dokumen tersebut adalah polisi.
Itu sudah diperiksa oleh kepolisian, bukan sama Bawaslu jadi silakan tanya ke kepolisian saja," ujarnya di kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Fritz menyebut polisi menangani kasus tersebut karena dugaan pidana pemalsuan dokumen. Makanya, Bawaslu menyerahkan kepada polisi untuk menindaklanjuti.
-
Siapa yang mengkonfirmasi benda itu? Sekarang, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengonfirmasi bahwa benda yang menembus rumah Alenjadro Otero adalah bagian dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
-
Bagaimana cara memastikan surat suara sah? Setelah menerima, pemilih harus mengecek surat suara tersebut untuk memastikan bahwa tanda tangan Ketua KPPS sudah tertera dengan jelas sebagai tanda pengesahan.
-
Apa yang dimaksud dengan integritas pemilu? Integritas pemilu merujuk pada keadaan di mana proses pemilihan umum dilaksanakan dengan penuh kejujuran, keadilan, dan tanpa adanya intervensi yang merugikan.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Bagaimana integritas pemilu diukur? Integritas pemilu dapat diukur melalui sejumlah parameter atau indikator yang mencerminkan kualitas dan keadilan dalam setiap tahapan pemilihan umum.
-
Siapa yang meminta pendukung rekam bukti kecurangan? Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024.
"Apakah itu ada dugaan pemalsuan itu kan polisi," imbuhnya.
Sedangkan KPU menyarankan dokumen tersebut diserahkan kepada pihaknya. Hal itu guna dikonfirmasi apakah palsu atau tidaknya dokumen tersebut.
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari mempertanyakan keaslian dokumen C1 tersebut. Dia mengatakan kalau asli ada hologram seperti dipegang jajaran KPU. Atau bisa juga salinan seperti yang diberikan kepada Panwas dan saksi. "Oleh karena itu harus dipastikan dulu itu," sebutnya.
Hal kedua yang dia soroti adalah berita acara yang tertuang dalam form C1. Hasyim menyebut jika yang tertulis berbeda dengan penghitungan di TPS, bisa dipastikan bukan produk resmi KPU.
"Kalau angka-angka nya tidak sesuai, inikan berarti beda dengan produk KPU atau proses pemilu yang resmi," ucapnya.
Diberitakan, pihak kepolisian mengamankan sebuah mobil Daihatsu Sigra di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5) lalu, sekira pukul 10.30. Diduga mobil tersebut mengangkut ribuan form C1 yang palsu. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Puadi.
Koordinator Divisi SDM Bawaslu Jakarta Pusat, Roy Sofia Patra Sinaga menjelaskan form C1 tersebut berbeda dengan catatan sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU. Dalam form C1 yang diamankan, menguntungkan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Menguntungkan 02. Karena kita lihat C1 di kardus putih itu kita cek di situ, kita cek di situs KPU, beda. Terbalik balik," jelas Roy kepada wartawan, Senin (6/5).
Form C1 tersebut juga belum bisa dipastikan apakah asli atau palsu karena masih dilakukan investigasi. Bawaslu mengamankan kardus putih berisi 2006 C1 salinan dan kardus coklat berisi 1671 C1 print KPU. Semua lembar C1 itu untuk pemilihan presiden.
Menurut Roy, Bawaslu DKI tengah memeriksa form C1 tersebut du Bawaslu Jakarta Pusat. "Bawaslu DKI sedang di sini," tutup Roy.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suara Hasyim kemudian meninggi, ketika disinggung sumber dari surat tersebut.
Baca SelengkapnyaAhli IT yang diajukan kubu Ganjar-Mahfud meyakini form C1 di Sirekap adalah palsu atau sudah diedit
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asyari membantah pernyataan ahli yang dihadirkan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaHasyim menduga ada yang memalsukan tanda tangan Sri tersebut
Baca SelengkapnyaHadi Thahjanto menilai, anggapan lonjakan suara PSI yang tak lazim hanya spekulasi.
Baca SelengkapnyaTim AMIN telah melakukan pendalaman data sampel Formulir C1 & website KPU.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan setuju dengan pendapat Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asyari yang memimpin rapat mencecar saksi yang dihadirkan.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, kata Idham, KPU belum dapat mengonfirmasi kebenaran surat suara yang sudah tercoblos lebih dulu itu.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi perolehan suara pemilihan DPR Dapil Sulawesi Tengah berlangsung panas pada Sabtu 16 Maret 2024
Baca SelengkapnyaBawaslu buka suara terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca Selengkapnya