Diduga berulang kali cabuli anak SD, guru ngaji di Samarinda dibekuk polisi
Merdeka.com - GS (40), seorang guru mengaji di Samarinda, Kalimantan Timur, sore tadi diamankan polisi di rumahnya, di kawasan Sidodadi. Dia diduga mencabuli berulang kali seorang murid SD, SM yang masih duduk di bangku kelas III.
GS ditangkap sekitar jam 16.00 Wita, usai orang tua korban melaporkan dugaan pencabulan yang dilakukan guru lesnya tersebut.
"Orangtuanya lapor pagi tadi jam 8 pagi ke Polsek. Kita selidiki, kita amankan terduga pelaku jam 4 sore tadi," kata Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo, di kantornya, Jalan Ir H Juanda, Rabu (22/11).
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Peristiwa memilukan bagi korban itu, terjadi Senin (20/11) siang lalu. Sepulang les mengaji di sekolahnya, korban dijemput oleh ibunya. Di perjalanan, korban pun mengadu ke ibunya.
"Korban mengeluh sakit di bagian vitalnya. Sampai di rumah, ibunya bertanya kenapa. Akhirnya anaknya mengaku guru lesnya berbuat tidak senonoh dengan alat vitalnya, setelah celananya diturunkan," ujar Sigit.
"Pastinya orangtuanya tidak terima, dan lapor ke Polsek. Kejadian itu berlangsung di luar jam sekolah. Karena pelaku ini bukan guru mata pelajaran, tapi guru mengaji," tambahnya.
Sebelum mencabuli korban, pelaku terlebih dulu memanggil korban ke depan kelas. "Apakah ada murid peserta les lainnya saat itu, itu masih kita dalami. Pengakuan pelaku, baru 1 murid yang jadi korbannya," ungkap Sigit.
"Kalau dari pengakuan korban sih pelaku sudah berulang kali berbuat itu. Tapi kita masih menunggu hasil visum rumah sakit ya," terang Sigit.
Masih dijelaskan Sigit, tidak menutup kemungkinan, ada murid korban pencabulan lainnya. Semua itu akan diketahui usai pemeriksaan pelaku oleh penyidik. "Masih kita periksa sampai sore ini, sementara masih kita amankan," demikian Sigit. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, pihak kepolisian langsung turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaAlasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaPolisi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap guru les yang diduga mencabuli anak didiknya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca Selengkapnya