Diduga bunuh ibu kandung, putra bungsu Sri diperiksa kejiwaannya
Merdeka.com - Tupa Mahendra (36) putra bungsu Sri Punjani jalani tes kejiawaan oleh psikiater Polda Jabar. Tupa sejauh ini dicurigai menjadi orang yang menghabisi nyawa ibu kandung sendiri di kediamannya Jalan Saturnus Selatan III, Nomor 3, RT 8/RW 14, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, pada Jumat (5/9) pagi tadi.
Adapun pemeriksaan terhadap Tupa dilakukan di Mapolsek Buah Batu Bandung. "Ini dari Polda Jabar sedang periksa kejiwaannya," kata Kapolsek Buah Batu Kompol Jimmy Ronaz di Mapolsek Buah Batu Bandung, Jumat (5/9).
Hasil dari pemeriksaan terhadap Tupa akan keluar tiga hari ke depan. Pemeriksaan terhadap Tupa sendiri dilakukan lantaran, informasi keluarga menyebut Tupa memiliki gangguan kejiwaan. Saat kejadian Tupa adalah satu-satunya orang yang berada di dalam rumah. Warga yang sempat mencurigai aksi berdarah ini sempat membuat panik pria 36 tahun itu. Hanya saja saat hendak pergi meninggalkan rumah, Tupa dihadang warga.
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan mental? Gangguan mental adalah suatu kondisi yang dapat memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku individu.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Bagaimana penanganan untuk gangguan mental? Penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah kondisi semakin memburuk dan membantu individu untuk kembali menjalani kehidupan yang normal.
-
Apa penyakit keterbelakangan mental itu? Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Siapa yang berpotensi memiliki psikopat? Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau penganiayaan secara fisik rentan memiliki karakter psikopat. Lingkaran keluarga yang tidak utuh karena telah menelantarkannya juga meningkatkan risiko psikopat.
"Tupa saat kejadian memang berada di dalam rumah, sehingga kita amankan. Soal keterangan gangguan jiwa itu memang kata kakaknya (Diah)," jelasnya.
Untuk pemeriksaan sementara lanjut dia, bahwa Tupa berbelit berikan keterangan. "Bahkan saat diperiksa malah tidur, ya kita tunggu saja hasilnya tiga hari ke depan," ungkapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menjelaskan secara rinci alasan penolakan ibu Pegi Setiawan diperiksa psikolog forensik.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaAnak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaRa tega menghabisi nyawa ibunda yang sedang tidur jelang Magrib.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaTim psikolog melakukan pengetesan kepada sejumlah saksi, termasuk orang tua Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya