Diduga Cabuli Remaja 15 Tahun, Anak Anggota DPRD Pekanbaru Dipanggil Polisi
Merdeka.com - Penyidik Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru belum menetapkan anak anggota DPRD Pekanbaru inisial AR (27) sebagai tersangka. Sebab, polisi masih memeriksa sejumlah saksi. Terbaru, polisi memeriksa pelapor yang masih di bawah umur dan Ketua Rukun Tetangga (RT).
"Kemarin kita periksa pelapor dan pak RT. Hari ini kita panggil terlapor untuk diperiksa," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Juper Lumbantoruan Selasa (30/11).
Jupet menyebutkan, penyidik telah mencoba mendatangi terlapor untuk dibawa ke Polresta Pekanbaru. Namun, AR tidak ada di rumahnya dan diduga melarikan diri. Karena itu, polisi melayangkan surat panggilan kepada anak anggota DPRD Pekanbaru inisial E itu.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Dimana polisi melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan. Sementara dua temannya diminta menunggu di luar.
-
Siapa yang merasakan kehilangan Bapak? Kepergianmu membuatku kehilangan bagian terpenting dari hidupku.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
"Kemarin yang bersangkutan (AR) tidak ada di rumah. Bapaknya yang ada," kata Juper.
Selain AR, polisi juga memanggil kedua orang tuanya. Itu dilakukan untuk mendalami dugaan kasus pencabulan terhadap korban yang masih berusia 15 tahun itu.
"Kita kirim surat panggilan untuk terlapor dan orangtuanya. Ini surat panggilan pertama," tegas Juper.
Untuk diketahui, kasus ini berawal dari laporan korban ke Polresta melaporkan yang mengaku disekap dan diajak berbuat cabul. Korban melapor didampingi ayahnya, A dan kuasa hukum, Dedy Harianto Lubis, pada Jumat (19/11) lalu.
Penyekapan dan persetubuhan itu diduga dilakukan di rumah anggota DPRD Pekanbaru, ES. Kejadian itu pada 25 September lalu.
Namun, korban baru berani melapor karena terus diancam dan diintimidasi pelaku. Padahal, di rumah atau lokasi kejadian merupakan tempat tinggal orang tua terduga pelaku yang masih menjabat anggota DPRD Pekanbaru, ES.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RK diduga melakukan tindakan tak senonoh terhadap anak usia 15 tahun pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang pria mantan anggota DPRD berinisial MD (59) di Kabupaten Buleleng, Bali, ditangkap polisi karena diduga memerkosa anak kandungnya, PN (17).
Baca SelengkapnyaRumah pelaku ramai didatangi warga. Massa mengancam akan menghakimi pelaku jika tidak diproses secara hukum.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat itu dilakukan oleh pelaku di rumah korban, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa sebanyak dua kali oleh ayahnya di tahun 2021 dan 2022.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan KPU harus melakukan pengecekan secara spesifik lantaran jangkauan daerahnya sangat banyak.
Baca SelengkapnyaJika terbukti menelantarkan keluarganya dan lebih memilih sang pelakor, akan memberikan sanksi pencopotan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar di Ambon tewas setelah dianiaya. Pelakunya diduga anak Ketua DPRD Ambon.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca Selengkapnya