Diduga depresi, seorang anggota polisi gorok ponakan dan iparnya
Merdeka.com - Pembantai terhadap ibu dan anak dilakukan seorang anggota polisi di Bangli, pagi tadi Jumat (12/6). Peristiwa yang menggegerkan kota Bangli, di Bali ini terjadi sekitar pukul 05.00 WITA. Dugaan sementara, pelaku yang merupakan anggota polisi bertugas di Polsek Desa Susut, Bangli ini sudah lama mengalami depresi.
"Ya mas ini Kapolres masih di lokasi, anggota kami memang sudah lama depresi. Korban ibu dan anak yang merupakan ipar dan keponakan pelaku," terang sumber merdeka.com di Polres Bangli, Jumat (12/6) melalui telepon.
Informasi dari saksi bernama Nyoman Miasa (48) pembantaian ini terjadi di rumah pelaku, Nyoman Suarsa Banjar Kaja, di Desa Apuan Susut Bangli. Saat itu korban sedang tidur di kamar, namun pagi hari saat saksi ke belakang buang air besar terdengar teriakan dari korban Ni Komang Sudiani (35).
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Masih menurut sumber ini, begitu mendengar teriakan dari Sudiani, dirinya bergegas menuju kamar. Didapati, pelaku Suarsa sambil menggenggam pisau yang penuh dengan darah. Sumber ini tidak menjelaskan hubungan saksi dengan korban.
"Saat saksi masuk kamar pengakuannya sudah melihat korban Sudiani bersimbah darah di atas kasur, sedangkan anaknya yang baru berumur 7 tahun di lantai juga penuh darah. Pelaku saat itu langsung mengunci kamar sambil teriak-teriak," tutur sumber ini.
Saat itu juga saksi minta pertolongan warga dan menghubungi Polsek terdekat. Dari pemeriksaan awal, pelaku yang diduga depresi ini membunuh korban dengan cara menggorok bagian leher. Selain Sudiani, anaknya yang tewas digorok bernama Luh Putu Haristyadewi (7).
Korban diketahui sebagai ipar dan ponakan dari pelaku. Kapolres Bangli AKBP Danang Benny, saat dikonfirmasi mengaku sedang menuju lokasi. Dirinya belum berani memastikan apa yang jadi motif anggotanya melakukan tindakan ini. "Masih proses Pak, ini di TKP. Sebentar," lapornya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca Selengkapnyapihak keluarga korban mendatangi Polres Pegunungan Bintang dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan oleh ayahnya terkapar di ruang tamu
Baca SelengkapnyaSeorang polisi wanita (polwan) di Mojokerto Kota nekat membakar suaminya yang juga anggota Polri. Motif pelaku masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKepastian penyebab kematian Ipda BS diperkuat dari hasil olah TKP dan autopsi jenazah Ipda BS di RS Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca Selengkapnya