Diduga dibunuh, Diana ditemukan tewas terikat di kamarnya
Merdeka.com - Diana Boru Siagian (68), ditemukan tewas dalam keadaan leher dan kaki terikat di kamar rumahnya Jalan Bunga Kenanga, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Diduga, wanita tersebut menjadi korban pembunuhan.
"Dugaan sementara, bahwa korban meninggal dunia karena jeratan di lehernya. Untuk motifnya, masih kita dalami dan tidak ada harta benda milik korban yang hilang," kata Kapolsekta Sunggal AKP Aldi Subartono di Medan, Selasa (9/9), seperti dilansir Antara.
Untuk mengungkap kasus tersebut. Polisi sudah memeriksa tiga orang saksi. Dalam olah TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti, yakni dua buah pisau dan sebuah tang.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Untuk luka yang dialami korban, kita belum bisa sampaikan, karena dokter yang akan menjelaskan nantinya," ungkap dia.
Peristiwa tersebut, pertama kali diketahui menantu korban, Elisabeth Boru Tarigan (30) saat memasuki rumah Diana Boru Siagian yang saat kejadian berada seorang diri di dalam rumah. Sebelum ditemukan tewas, dia sempat berkomunikasi dengan mertuanya itu.
"Tadi pagi disuruhnya saya pergi ke pajak, dan juga mengunci pintu rumah," kata Elisabeth.
Bahkan, saat akan meninggalkan rumah, korban sempat meminta Elisabeth untuk membawa kunci rumah.
"Saat pulang ke rumah, saya mendapati korban sudah meninggal dunia," ujar Elisabeth.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dia tewas di dalam kamar mandi tahanan.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka serius di leher belakangnya. Tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaMotif tersangka Daniel dengan tega menghabisi nyawa Widia untuk menguras harta benda korban.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat, Iyung (65) mengatakan korban sudah tinggal bersama pacarnya selama kurang lebih empat bulan lamanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyimpulkan peristiwa ini merupakan murni kasus kekerasan dalam rumah tangga
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaTerkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca Selengkapnya