Diduga Dibunuh, Nenek Juliana Ditemukan Cucu Tewas Bersimbah Darah di Rumah
Merdeka.com - Kasus dugaan pembunuhan secara sadis terjadi di Dusun Lasilai, Desa Holulai, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (20/7). Korban Juliana Abe (75), yang merupakan seorang janda ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh cucunya bernama Melsi Sa'u (9), siswa kelas III sekolah dasar. Belum diketahui pelaku yang tega menghabisi korban, maupun motif dari kasus ini.
Diduga kuat korban dibunuh pada Senin (19/7) tengah malam. Informasi yang dihimpun, sebelumnya pada Senin (19/7) malam, korban dan cucunya Melsi Sa'u baru pulang dari rumah Deni Dengak.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Saat itu korban bersama cucunya, serta Nita Loak, Be Loak serta Jhon Sely dan Ot Bolla masih bermain kartu remi.
Karena sudah agak malam, korban dan Melsi Sa'u pulang berjalan kaki dengan mengikuti jalan raya ke rumah korban yang berjarak sekitar 100 meter.
Ketika tiba di rumah, Melsi Sa'u langsung tidur di atas bangku yang berada di bagian selatan dalam rumah. Sedangkan korban masih menumpuk- numpuk sirih pinang di atas bangku bagian utara.
Sesudah itu, korban masih makan sirih pinangnya, dan menutup pintu depan serta mematikan listrik dalam rumah, lalu tidur.
Tengah malam, Melsi Sa'u terbangun dari tidurnya karena ada bunyi dobrakan pintu depan rumah. Melsia masih mendengar korban berteriak satu kali. Namun karena takut maka Melsi pun terus tidur sampai pagi hari.
Selasa (20/7) pagi sekitar pukul 05.30 wita, Melsi Sa'u pun bangun dari tidur. Ia kaget melihat neneknya sudah tertidur terlentang di atas tanah.
Melsi Sa'u lari ke rumah Melki Rondo dan menyampaikan ke Yeyen Sa'u, Uli Bolla (anak dari Otniel Bolla) serta Hana Sa'u- Talla bahwa neneknya (korban) tidur di tanah dengan tubuh penuh dengan darah.
Ketua RT, Ariance Sa'u menelepon Melsi Sa'u dan mendapat informasi kalau korban tidur ditanah dengan tubuh penuh darah.
Kepala desa dan kepala Dusun Tasilai Delfia Solo pun bersama- sama ke tempat kejadian perkara dan melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Rote Barat Laut.
Anggota Polsek Rote Barat Laut dan tim identifikasi Polres Rote Ndao, langsung ke lokasi kejadian dipimpin Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu Y. Jems Mbau dan Kapolsek Rote Barat Laut, Ipda Frit Matly.
Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Baa dengan mengunakan Mobil Ambulance Puskesmas Oelaba, guna dilakukan Visum Et Repertum luar.
"Motif pembunuhan belum dapat kita simpulkan dan anggota sedang melakukan pengumpulan keterangan di sekitar lokasi kejadian," ujar Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu Jems Mbau, Rabu (20/7).
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan beberapa barang bukti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaJasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya