Diduga dibunuh tamu, Ni Luh TR tewas di wisma daerah Denpasar Utara
Merdeka.com - Dalam keadaan tertutup selimut, wanita muda berumur 24 tahun ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di kamar nomor 5 Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI, kelurahan Ubung, Denpasar Utara, pada Rabu (20/7).
Jenazah pertama kali ditemukan karyawan yang sedang membersihkan kamardi pagi hari. Saat masuk kamar nomor 5 didapati pintu dalam keadaan tidak terkunci. Saat karyawan masuk, ditemukan korban yang berinisial Ni Luh TR dalam keadaan tewas dengan mulut menganga dan mata terbuka lebar.
Dijelaskan Kapolsek Denpasar Barat, Komisaris Polisi Wisnu Wardhana, hingga saat ini belum bisa dibuktikan apakah korban yang berasal dari kabupaten Bangli ini adalah wanita panggilan atau bukan.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Pastinya korban datang ke wisma tersebut dengan mengendarai mobil, dugaan sementara korban dibunuh oleh teman kencanya," ucap Wisnu, Rabu (20/7).
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi, termasuk mobil Agya DK 1435 SF diduga milik korban.
"Pelaku yang saat itu tercatat di Wisma sudah kami amankan. Korban masih dilakukan visum di Rumah Sakit Sanglah, hasil pemeriksaan luar ada luka lebam bekas cekikan pada leher korban. Lebih lengkapnya nanti setelah ada laporan dari rumah sakit," tuturnya.
Data yang diterimanya, bahwa dari keterangan saksi korban diajak menginap oleh Komang Arim Sujana (23). Pelaku diketahui sudah menginap sejak 12 Juli lalu.
"Semalam saksi melihat pelaku sekitar pukul 19.00 WITA mondar-mandir di lantai bawah, dan disapa saksi kenapa panik mau kabur ya tidak bayar penginapan, namun saksi hanya diam saja," ungkapnya.
Imbuhnya, saat ini saksi dan pelaku sudah dibawa ke Polsek. "Saksi dan pelaku dibawa ke Polsek, untuk dimintai keterangan," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaLidah Tergigit & Menjulur Keluar, WN Srilanka Tewas Usai Tenggak Obat Kuat
Baca SelengkapnyaKorban diduga merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, periode 1980-1990 yaitu Ida Bagus Ardana dan istrinya, Bu Ardana
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian korban masih terus didalami. Tetapi jasad korban sudah diterbangkan ke Medan dan diautopsi Rumah sakit Bhayangkara Medan.
Baca SelengkapnyaSatu jasad ditemukan tergeletak di lantai bagian dapur. Jasad kedua di atas tempat tidur dengan pintu kamar terkunci.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak hanya membunuh korbannya, bahkan dia juga merambas harta bendanya.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan karena pelaku merasa sakit hati kerap dijelekkan di hadapan rekan-rekan korban.
Baca Selengkapnya