Diduga disiksa polisi, terduga pemakai narkoba tewas usai ditangkap
Merdeka.com - Diduga mendapat penyiksaan dari anggota polisi usai ditangkap, Rahmat Firdaus (40) tewas dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Sebelum tewas, korban ditangkap karena diduga sebagai pemakai narkoba jenis ganja.
Mengetahui ada kejanggalan atas kematian Rahmat, istri korban Anita (40) dan beberapa orang keluarga akhirnya melapor ke Propam Polda Sumsel. Namun, laporan mereka belum diterima karena pangkat dan nama lengkap terlapor belum diketahui pasti.
Ridho (41), kakak korban menjelaskan, adiknya tersebut ditangkap anggota Satres Narkoba Polresta Palembang saat berjualan ikan di Pasar 10 Ulu Palembang, Rabu (13/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat ditangkap, polisi menemukan barang bukti empat linting ganja. Saat itu rekan korban bernama Aldo (50) juga turut ditangkap namun dilepas kembali karena tak terbukti.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 20.00 WIB, pihak keluarga mendapat kabar dari polisi bahwa korban sudah meninggal di Rumah Sakit Bari Palembang. Jenazah korban pun dibawa ke rumah duka di Jalan KH Azhari, Kelurahan 13 Ulu, Palembang, tanpa divisum terlebih dahulu.
Ketika hendak dimandikan, keluarga menemukan jasad korban dipenuhi luka memar di sekujur tubuhnya. Bahkan, mata korban bengkak dan mengeluarkan darah. Keluarga curiga jika kematian korban tak wajar.
Kecurigaan itu semakin bertambah setelah mendengar pengakuan Aldo, yang juga ditangkap. Aldo mengaku mendengar jeritan korban saat diperiksa di sebuah ruangan di Mapolresta Palembang. Sebelum dibawa ke kantor polisi, kepala korban sempat dibenturkan ke dinding ruko pasar.
"Badan korban luka memar semuanya, mata bengkak dan berdarah. Kami menduga dia disiksa polisi," ungkap Ridho di Mapolda Sumsel, Selasa (19/1).
Mengetahui ada kejanggalan itu, Ridho meminta penjelasan polisi. Namun polisi menyebut kematian korban karena keracunan makanan.
"Kami tidak bisa terima alasan itu. Karena waktu ditangkap itu dia sehat-sehat saja, tidak mungkin keracunan, apalagi di kantor polisi," ujarnya.
"Kami minta laporan ini diterima, ini harus diproses," sambungnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak berwenang terkait kasus ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tewasnya RAJS saat ini telah dilaporkan ke Polres Metro Depok untuk dilakukan penyelidikan
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaPelaku yang menikam polisi sudah dilumpuhkan petugas.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan berinisial ZAN (26) tewas di dalam Lapas Bulakkapal Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Dia tewas di dalam kamar mandi tahanan.
Baca SelengkapnyaKematian Ragil Alfarisi (22) di rumah tahanan (rutan) Polsek Kumpeh Ilir, Muaro Jambi penuh tanda tanya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca Selengkapnya