Diduga Ditemukan Covid-19 Jenis Varian Baru yang Menulari Warga Madura
Merdeka.com - Sejumlah warga Madura yang terjaring operasi penyekatan dengan tes swab di Jembatan Suramadu diduga terpapar Covid-19 varian baru. Mereka pun telah di rujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.
Dugaan ini diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, Radian Jadid. Dari 30 orang yang positif, 25 di antaranya diduga terpapar Covid-19 jenis baru. Dugaan ini muncul karena hasil swab PCR 25 orang itu menunjukkan CT value yang kurang dari angka 25.
"Sebanyak 25 orang dari 30 yang terkonfirmasi swab PCR positif, CT valuenya dibawah 25," katanya, Selasa (8/6).
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mungkin mengalami hasil positif palsu? Jika seseorang melakukan tes kehamilan dalam beberapa hari setelah menerima suntikan hCG, hasilnya mungkin menunjukkan positif palsu.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Ia menambahkan, CT value dibawah 25 itu berarti pasien patut diduga mengalami infeksi varian Covid-19 baru. Oleh karenanya, ia menyebut dibutuhkan pemeriksaan sampel lebih lanjut.
Selain itu, tambahnya, dugaan persebaran Covid-19 varian baru ini juga didorong oleh cepatnya penularan, angka kematian dan kondisi warga di Bangkalan.
"Secara umum, melihat cepatnya penularan, angka kematian yang tinggi, kondisi mereka patut diduga terinfeksi varian baru," ucapnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa hal ini barulah dugaan. Pihaknya sendiri telah mengirimkan sampel spesimen ke 25 orang tersebut ke Balitbangkes dan ITD Unair.
"Tapi nggak bisa semena-mena kami menyatakan itu, masih patut diduga, sampai nanti samplenya itu bisa keluar baru kita bisa (memastikan)," tambahnya.
Sejauh ini pihaknya berupaya memisahkan ruang perawatan ke 25 warga Bangkalan ini dengan ruang perawatan pasien lainnya. Hal ini, lebih didasarkan pada upaya antisipasi agar tidak menulari pasien lainnya.
"Kami berupaya, memisahkan. Tetap kami usahakan atas dasar kemanusiaan, eman pasien yang biasa, harus dijauhkan kemungkinan paparan baru," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya