Diduga dukun santet, Munir dibunuh 5 orang tak dikenal usai tahlilan
Merdeka.com - Munir (50), warga Desa Pangereman Barat, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tewas dibantai 5 orang tak dikenal karena diduga dukun santet, Selasa (29/12) sore.
Peristiwa nahas itu terjadi, di Dusun Bindang, Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar, sekitar 45 kilometer dari Kota Pamekasan. Saai itu korban baru saja pulang tahlilan dari rumah tetangganya. Namun, tiba-tiba ada lima orang yang menghadang dan langsung menghabisi Munir.
"Korban langsung meninggal di TKP, dan kasus pembunuhan itu sempat disaksikan sejumlah warga yang juga sama-sama pulang dari acara tahlilan, namun mereka mengaku tidak ada yang kenal terhadap pelaku," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki, Rabu (30/12), dikutip dari Antara.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Osa mengatakan, saat korban tersungkur jatuh ke tanah, para pelaku langsung melarikan diri dan meninggalkan korban begitu saja. Akibat aksi pembacokan itu, hampir seluruh bagian tubuh Munir mengalami luka yang sangat parah.
Sebagian diantara warga yang mengetahui kejadian itu, langsung melaporkan ke Polsek Tamberu melalui aparat desa setempat. Petugas dari Babinsa setempat yang mengetahui kejadian itu pun bersama polisi dari Polsek Tamberu membawa korban ke puskesmas terdekat.
Dikonfirmasi terpisah, Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi membenarkan adanya pembunuhan tersebut.
"Peristiwa pembunuhan dengan korban bernama Munir itu, terjadi Selasa (29/12) sore sekitar pukul 16.30 WIB," katanya.
Akibat kejadian ini, pengamanan di Desa Pangereman Barat, Kecamatan Matumarmar diperketat. Hasil penyelidikan sementara petugas Babinsa menyebutkan, motif pembacokan warga itu, karena Munir disangka sebagai dukun santet.
"Sampai saat ini Babinsa masih berada di lapangan membantu polisi mencari pelaku pembacokan warga Desa Pangereman Barat itu," kata Dandim Mawardi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaDukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaAirul Harahap (13) tewas usai dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca Selengkapnya