Diduga gangguan jiwa kumat, Hartawan bunuh ayahnya saat tidur
Merdeka.com - Diduga idap gangguan jiwa, Hartawan (36) membunuh ayah kandungnya sendiri, Maksin (63) yang sedang tertidur pulas. Pelaku akan menjalani pemeriksaan kejiwaan sebelum polisi menentukan proses hukum selanjutnya.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya menginap di rumah kakak pelaku di Desa Kota Jaya, Lahat, Sumsel, Jumat (20/7) dini hari. Tiba-tiba, anak tertua korban mendengar teriakan dari kamar belakang tempat pelaku dan korban tidur.
Saat dicek, korban sudah bersimbah darah dengan kondisi empat luka tusukan di perut. Nyawanya tak tertolong lagi begitu tiba di rumah sakit setelah diantar warga.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
Usai kejadian, pelaku langsung naik ke atas rumah. Polisi yang berusaha menangkap pelaku dibuat kewalahan karena kecerdikan pelaku. Akhirnya, pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Lahat.
Kapolres Lahat AKBP Robby Karya Adi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Ginanjar Aliyasukmana mengatakan, dugaan sementara pelaku mengidap gangguan jiwa sejak lama. Hal ini dibenarkan warga sekitar yang mengetahui keseharian pelaku.
"Kejadiannya dini hari tadi. Korban tewas dibunuh anaknya sendiri, katanya lagi kumat," ungkap Ginanjar, Jumat (20/7).
Dikatakannya, saat ini pelaku tengah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar di Palembang untuk pemeriksaan kejiwaan. Jika terbukti kelainan kejiwaan, kasus ini secara otomatis akan ditutup.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan psikologis dulu, benar gangguan jiwa atau tidak," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7). Kepolisian belum bisa menjelaskan kronologinya karena masih dilakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca Selengkapnya