Diduga gangguan jiwa kumat, Hartawan bunuh ayahnya saat tidur
Merdeka.com - Diduga idap gangguan jiwa, Hartawan (36) membunuh ayah kandungnya sendiri, Maksin (63) yang sedang tertidur pulas. Pelaku akan menjalani pemeriksaan kejiwaan sebelum polisi menentukan proses hukum selanjutnya.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya menginap di rumah kakak pelaku di Desa Kota Jaya, Lahat, Sumsel, Jumat (20/7) dini hari. Tiba-tiba, anak tertua korban mendengar teriakan dari kamar belakang tempat pelaku dan korban tidur.
Saat dicek, korban sudah bersimbah darah dengan kondisi empat luka tusukan di perut. Nyawanya tak tertolong lagi begitu tiba di rumah sakit setelah diantar warga.
-
Kenapa MAS membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Bagaimana MAS bisa membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Apa yang MAS alami sebelum membunuh? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
Usai kejadian, pelaku langsung naik ke atas rumah. Polisi yang berusaha menangkap pelaku dibuat kewalahan karena kecerdikan pelaku. Akhirnya, pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Lahat.
Kapolres Lahat AKBP Robby Karya Adi SIK melalui Kasat Reskrim AKP Ginanjar Aliyasukmana mengatakan, dugaan sementara pelaku mengidap gangguan jiwa sejak lama. Hal ini dibenarkan warga sekitar yang mengetahui keseharian pelaku.
"Kejadiannya dini hari tadi. Korban tewas dibunuh anaknya sendiri, katanya lagi kumat," ungkap Ginanjar, Jumat (20/7).
Dikatakannya, saat ini pelaku tengah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar di Palembang untuk pemeriksaan kejiwaan. Jika terbukti kelainan kejiwaan, kasus ini secara otomatis akan ditutup.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan psikologis dulu, benar gangguan jiwa atau tidak," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaAksi pembunuhan tragis yang dilakukan oleh anak kandung tersebut terjadi di ruko di Jalan Tasan Panyi, Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara
Baca SelengkapnyaSaksi kunci dari kasus ini adalah ibunda dari MAS. Hari ini, yang bersangkutan sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaKasus remaja membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan, menguak fakta baru.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Kamis (6/7). Kepolisian belum bisa menjelaskan kronologinya karena masih dilakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya