Diduga Gara-gara Beda Pilihan Pilkades, Makam Warga di Ogan Komering Ilir Dipindah
Merdeka.com - Sebuah makam di Desa Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dipindahkan keluarga. Alasannya terbilang sepele karena diduga berbeda pilihan dalam pemilihan kepala kades (Pilkades).
Makam tersebut milik Maimunah yang meninggal dunia pada April 2016. Almarhumah dimakamkan di lahan milik tim pemenangan salah satu calon kades di Dusun II desa setempat.
Menurut anak almarhumah, Ali, keluarga sepakat membongkar makam dan memindahkannya karena ada desakan dari pemilik lahan untuk memenangkan salah satu calon pada Pilkades 19 November 2019. Lantaran berbeda pilihan, pemilik lahan meminta makam orangtuanya dipindahkan.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Sebenarnya kami masih ada hubungan keluarga, tapi gara-gara beda pilihan makam ibu saya disuruh dipindahkan saja, terpaksa kami ikuti," ungkap Ali, Jumat (9/8).
Dia mengatakan, makam itu dibongkar yang disaksikan puluhan warga. Kemudian, dipindahkan ke Sungai Komering yang masih di desa setempat menggunakan perahu getek.
"Banyak yang membantu, mereka terharu kenapa bisa begini. Tapi mau apalagi, dari pada ribut," ujarnya.
Camat Kayuagung Dedi Kurniawan mengatakan, masalah tersebut sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi, pemindahan makam itu bukan semata-mata berlatarbelakang Pilkades, melainkan masalah keluarga.
"Cuma momennya saja bakal ada Pilkades, sebenarnya bukan. Masalah keluarga, saya tidak bisa ungkap ceritanya," kata dia.
Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syaputra mengaku telah mendengar kabar itu. Dari hasil keterangan warga, persoalan itu bukan karena berbeda pilihan pada Pilkades. Pihaknya berupaya memediasi antar pihak agar masalah ini tidak meninggalkan konflik baru.
"Bukan karena pemilihan kades, ribut keluarga saja. Tapi tetap kita tengahi agar cepat selesai," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video pemindahan rumah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat ratusan orang membantu mengangkat rumah tersebut secara bersama.
Baca SelengkapnyaKericuhan mewarnai sejumlah wilayah saat pesta demokrasi perdana digelar serentak tersebut.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDi Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca SelengkapnyaDiduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaKotak kosong meraih 57% suara dalam Pilkada Pangkalpinang 2024, menunjukkan adanya penolakan dari masyarakat terhadap kandidat tunggal yang diusung.
Baca SelengkapnyaBerikut video viral menantu diusir mertua usai diduga beda pilihan pemilu.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca Selengkapnya