Diduga kabur, pemimpin Dimas Kanjeng Samarinda diburu polisi
Merdeka.com - Polisi masih mencari keberadaan pemimpin Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah Samarinda, Sumaryono. Sumaryono menghilang dari padepokan begitu kasus pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng, hingga berujung pada penangkapan Taat Pribadi oleh aparat kepolisian.
Pasca-laporan pengikutnya ke Polresta Samarinda, Sabtu (8/10) lalu, yang mengaku rugi Rp 23,5 juta dengan janji uang akan berlipat ganda, polisi bergerak menindaklanjuti laporan itu. Namun belakangan, Sumaryono, yang bergelar Sultan Agung dari Dimas Kanjeng sejak November 2015 lalu, belum diketahui keberadaannya.
"Tidak dipanggil, kita pasti akan tangkap. Alamatnya dicek dia tidak ada. Masih kita lidik di mana posisi dia," tegas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono kepada merdeka.com, Rabu (12/10) sore.
-
Siapa Ketua DPRD Rembang yang sedang 'menghilang'? Sudah sebulan berlalu, Ketua DPRD Rembang Supadi tidak bisa dikontak. Handphonenya terakhir kali aktif pada 9 Juni 2024 lalu. Maka tak heran jika statusnya saat ini dinyatakan 'hilang'.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Apa yang dilakukan Kyai Damar? Dilansir dari kanal YouTube J. Christiono, Kyai Damar dipercaya sebagai utusan Wali Songo yang menyalakan sentir atau api pada setiap masjid, langar, atau musala dari daerah Ungaran sampai Demak dalam waktu singkat.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Diterangkan Sudarsono, tidak menutup kemungkinan, Polresta Samarinda akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, untuk mencari Sumaryono. Namun saat ini, koordinasi itu masih belum perlu.
"Kita cari informasi sekitar sini dulu. Cek, asalnya kan di sana (Jawa Timur), nanti kita cek dari keluarganya lah," ujar Sudarsono.
Masih dijelaskan Sudarsono, posisi terakhir Sudarsono berada di pulau Jawa. Bahkan saat penutupan padepokan oleh Pemkot Samarinda, Sumaryono masih berada di Jawa, meski belum diketahui lokasi persisnya.
"Informasi terakhir kan dia arahnya ke Jawa. Apakah dia kembali atau tidak ke Samarinda, kita masih belum tahu. Kita pantau dulu sambil kita perkuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) kasus yang lain dulu," terang Sudarsono.
Sejauh ini, belum lagi ada pelapor yang melapor ke kepolisian terkait dugaan penipuan padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda. Sudarsono mengimbau, warga lainnya yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke posko pengaduan Dimas Kanjeng, di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi No 01.
"Belum ada (laporan lain). Kalau ada yang merasa dirugikan lainnya, silakan lapor ya," pungkas Sudarsono.
Diketahui, salah seorang pengikut padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda, Ida, melapor ke kepolisian Sabtu (8/10) lalu, ditemani dengan seorang kerabatnya. Dua kotak kayu yang dia dapatkan dari padepokan dengan mahar Rp 5 juta per kotak, dia bawa ke kepolisian sebagai bukti keikutsertaan dia di YPDK Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda.
Dia merasa tertipu, uang Rp 23,5 juta tak kunjung tergandakan seperti yang dijanjikan padepokan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan terhadap Wahyu mendalami soal pengetahuan korupsi PAW yang menjerat Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaAlex mendorong upaya yang dilakukan penyidik agar segera menyeret Harun Masiku ke publik.
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, pihaknya sempat mendapat kabar Harun tengah berada di Malaysia
Baca SelengkapnyaKPK berencana untuk memanggil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pekan depan.
Baca SelengkapnyaKetua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca SelengkapnyaYandi sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaNazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini pun tim penyidik KPK, kata Ali masih terus mendalami lebih jauh soal keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaPadahal, ia saat ini tengah dicari-cari oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), beberapa hari lalu.
Baca Selengkapnya