Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga kabur, pemimpin Dimas Kanjeng Samarinda diburu polisi

Diduga kabur, pemimpin Dimas Kanjeng Samarinda diburu polisi Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Polisi masih mencari keberadaan pemimpin Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah Samarinda, Sumaryono. Sumaryono menghilang dari padepokan begitu kasus pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng, hingga berujung pada penangkapan Taat Pribadi oleh aparat kepolisian.

Pasca-laporan pengikutnya ke Polresta Samarinda, Sabtu (8/10) lalu, yang mengaku rugi Rp 23,5 juta dengan janji uang akan berlipat ganda, polisi bergerak menindaklanjuti laporan itu. Namun belakangan, Sumaryono, yang bergelar Sultan Agung dari Dimas Kanjeng sejak November 2015 lalu, belum diketahui keberadaannya.

"Tidak dipanggil, kita pasti akan tangkap. Alamatnya dicek dia tidak ada. Masih kita lidik di mana posisi dia," tegas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono kepada merdeka.com, Rabu (12/10) sore.

Diterangkan Sudarsono, tidak menutup kemungkinan, Polresta Samarinda akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, untuk mencari Sumaryono. Namun saat ini, koordinasi itu masih belum perlu.

"Kita cari informasi sekitar sini dulu. Cek, asalnya kan di sana (Jawa Timur), nanti kita cek dari keluarganya lah," ujar Sudarsono.

Masih dijelaskan Sudarsono, posisi terakhir Sudarsono berada di pulau Jawa. Bahkan saat penutupan padepokan oleh Pemkot Samarinda, Sumaryono masih berada di Jawa, meski belum diketahui lokasi persisnya.

"Informasi terakhir kan dia arahnya ke Jawa. Apakah dia kembali atau tidak ke Samarinda, kita masih belum tahu. Kita pantau dulu sambil kita perkuat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) kasus yang lain dulu," terang Sudarsono.

Sejauh ini, belum lagi ada pelapor yang melapor ke kepolisian terkait dugaan penipuan padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda. Sudarsono mengimbau, warga lainnya yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke posko pengaduan Dimas Kanjeng, di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi No 01.

"Belum ada (laporan lain). Kalau ada yang merasa dirugikan lainnya, silakan lapor ya," pungkas Sudarsono.

Diketahui, salah seorang pengikut padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda, Ida, melapor ke kepolisian Sabtu (8/10) lalu, ditemani dengan seorang kerabatnya. Dua kotak kayu yang dia dapatkan dari padepokan dengan mahar Rp 5 juta per kotak, dia bawa ke kepolisian sebagai bukti keikutsertaan dia di YPDK Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda.

Dia merasa tertipu, uang Rp 23,5 juta tak kunjung tergandakan seperti yang dijanjikan padepokan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cari Keberadaan Harun Masiku, KPK Periksa Mantan Komisioner KPU
Cari Keberadaan Harun Masiku, KPK Periksa Mantan Komisioner KPU

Pemeriksaan terhadap Wahyu mendalami soal pengetahuan korupsi PAW yang menjerat Harun Masiku.

Baca Selengkapnya
KPK: Ada Informasi, Harun Masiku Jadi Marbut Masjid di Malaysia
KPK: Ada Informasi, Harun Masiku Jadi Marbut Masjid di Malaysia

Alex mendorong upaya yang dilakukan penyidik agar segera menyeret Harun Masiku ke publik.

Baca Selengkapnya
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu

Kolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Buron Harun Masiku Sempat di Filipina & Jadi Marbot di Malaysia, Hasto Diperiksa KPK
VIDEO: Buron Harun Masiku Sempat di Filipina & Jadi Marbot di Malaysia, Hasto Diperiksa KPK

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, pihaknya sempat mendapat kabar Harun tengah berada di Malaysia

Baca Selengkapnya
Usai Dipanggil Polisi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Terkait Harun Masiku Pekan Depan
Usai Dipanggil Polisi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Terkait Harun Masiku Pekan Depan

KPK berencana untuk memanggil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pekan depan.

Baca Selengkapnya
Pelarian DN Aidit: Sembunyi di Balik Lemari Berujung Ditembak Mati di Kebun Pisang
Pelarian DN Aidit: Sembunyi di Balik Lemari Berujung Ditembak Mati di Kebun Pisang

Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) D.N. Aidit jadi buronan Angkatan Darat. Lantaran PKI dicap sebagai dalang aksi Gerakan 30 September 1965.

Baca Selengkapnya
Tak Beri Ampun, Jenderal Dudung Minta Prajurit TNI Penculik dan Pembunuh Pemuda Aceh Dijerat Dua Pidana Sekaligus
Tak Beri Ampun, Jenderal Dudung Minta Prajurit TNI Penculik dan Pembunuh Pemuda Aceh Dijerat Dua Pidana Sekaligus

Pembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.

Baca Selengkapnya
Kapolri Pastikan Terus Buru Dito Mahendra
Kapolri Pastikan Terus Buru Dito Mahendra

Listyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Pencabulan Anak Panti Diringkus saat Belanja di Pasar Palembang
Buronan Kasus Pencabulan Anak Panti Diringkus saat Belanja di Pasar Palembang

Yandi sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca Selengkapnya
20 Santriwati Jadi Korban Pencabulan di Pondok Pesantren di Karawang
20 Santriwati Jadi Korban Pencabulan di Pondok Pesantren di Karawang

Nazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.

Baca Selengkapnya
KPK Soal Keberadaan Harun Masiku: Diduga Ada Pihak yang Mengamankan
KPK Soal Keberadaan Harun Masiku: Diduga Ada Pihak yang Mengamankan

Hingga saat ini pun tim penyidik KPK, kata Ali masih terus mendalami lebih jauh soal keberadaan Harun.

Baca Selengkapnya
Dicari-cari Penyidik KPK, Gubernur Kalsel 'Paman Birin' Muncul Pimpin Apel ASN
Dicari-cari Penyidik KPK, Gubernur Kalsel 'Paman Birin' Muncul Pimpin Apel ASN

Padahal, ia saat ini tengah dicari-cari oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya