Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga karena banyak PKL, penyewa di Sumsel Expo merugi

Diduga karena banyak PKL, penyewa di Sumsel Expo merugi pemilik stand Sumsel Expo merugi. ©2018 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Pemilik stand Sumsel Expo yang digelar dalam rangka Asian Games 2018 di Dekranasda Jakabaring Palembang mengeluhkan sepinya pengunjung. Dalam sehari, penghasilan mereka tak lebih dari Rp 50 ribu saja.

Pendapatan pedagang berbanding terbalik dengan besaran sewa sebesar Rp 3 juta selama pameran berlangsung sejak 16 sampai 25 Agustus itu. Padahal, jumlah pengunjung ditargetkan lebih dari delapan ribu orang.

Salah seorang pedagang, Anti (35) mengatakan, dirinya harus gigit jari akibat sepinya pembeli. Apalagi, dirinya harus mengeluarkan biaya tambahan karena datang jauh-jauh dari Kabupaten Empat Lawang, Sumsel.

Orang lain juga bertanya?

"Yang datang paling sepuluh sampai lima belas orang saja. Sehari cuma dapat Rp 50 ribu, jauh dari yang diperkirakan. Rugi besar tak bisa menutupi uang sewa," katanya, Minggu (19/8).

Menurut dia, banyak faktor yang membuat pengunjung sepi. Di antaranya jarak antara lokasi pameran dan Jakabaring Sport City (JSC) terbilang jauh, parkir kendaraan mahal (Rp 5.000-25.000), dan menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang melanggar persyaratan dari panitia.

"Katanya kaki lima tidak boleh menjual barang di luar ketentuan, nyatanya banyak PKL yang menjual sama dengan produk kami," ujarnya.

Dikatakannya, panitia berjanji akan menertibkan PKL liar. Namun, hingga saat ini mereka masih bebas berjualan dengan harga murah.

"Tadinya kami target bisa tembus sejuta per hari, tapi cuma Rp 50 ribu dari pagi sampai malam. Menyesal juga ikut jualan sini, online saja bisa tembus Rp 350 sehari," keluh Anti.

Keluhan yang sama disampaikan Meny (37). Dia berharap, di sisa waktu pameran hingga 25 Agustus nanti, panitia mengambil kebijakan agar peserta stand yang resmi dapat mengembalikan modal.

"Kalau begini paling tidak balik modal saja, tidak perlu untung lagi," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini

Tempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.
Meski terjadi kemacetan, para pedagang tetap asyik berjualan di jembatan dan enggan pergi.

Berhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan

Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Selengkapnya
Heboh Penggusuran PKL di Puncak, Ini Solusi dari Bakal Cawabup Bogor
Heboh Penggusuran PKL di Puncak, Ini Solusi dari Bakal Cawabup Bogor

331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Marak Penjual Online, Pria Ini Rela Keliling Pelosok Kampung Jualan Tikar dan Topi
Marak Penjual Online, Pria Ini Rela Keliling Pelosok Kampung Jualan Tikar dan Topi

Perkembangan teknologi menghadirkan banyak aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berbelanja dari jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya