Diduga karena Harta Warisan, Pria di Soppeng Tewas Ditusuk Kerabat
Merdeka.com - Seorang pria bernama Firman tewas dalam kondisi mengenaskan dengan 13 luka di tubuhnya. Jasad Firman ditemukan di kebun Lajoa, Kelurahan Jennae, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng. Diduga Firman dibunuh saudaranya karena masalah harta warisan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Soppeng, Inspektur Satu Noviarif Kurniawan mengatakan berdasarkan pemeriksaan saksi, antara korban dan pelaku sering cekcok. Noviarif mengaku diduga korban ditusuk oleh pelaku karena adanya ketersinggungan terkait harta warisan.
"Kejadiannya kami perkirakan Jumat malam atau Sabtu dini hari. Informasi dari saksi mungkin ada ketersinggungan terkait harta warisan, apalagi sudah lama mereka ini sering cekcok," kata Noviarif melalui telepon, Selasa (16/11).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Noviarif menjelaskan kronologi berawal saat keduanya menghadiri acara makan malam di rumah tetangganya. Saat itu, saksi yang tak lain saudaranya juga turut hadir.
"Jadi saksi ini pulang ke rumah meninggalkan korban dan pelaku. Kemungkinan kejadiannya terjadi setelah acara tersebut," tuturnya.
Hasil pemeriksaan visum di tubuh korban, terdapat 13 luka termasuk dua tusukan benda tajam. Ia mengatakan meninggalnya akibat dua tusukan benda tajam di bagian dada sebelah kiri.
"Hasil visum juga diketahui dan dipastikan kematian korban disebabkan tusukan di area dada sebelah kiri. Cuma dua yang agak dalam, kurang lebih 15 cm masuk ke dalam," bebernya.
Noviarif mengaku saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Sementara jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga karena menolak untuk dilakukan autopsi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat melarikan diri ke Aceh, namun upaya tersebut diketahui aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat pelaku Sovianyanto (22) menghampiri rumah kost teman perempuannya.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca Selengkapnya