Diduga Kelelahan, Warga Bali Meninggal saat Sembahyang di Puncak Gunung Abang
Merdeka.com - Seorang warga bernama I Wayan Ariana (40), asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, meninggal sekitar 200 meter dari puncak Gunung Abang, Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Senin (10/4). Dia diduga kelelahan dan mendapat serangan jantung dalam perjalanan untuk melakukan persembahyangan di lokasi itu.
Berdasarkan informasi dihimpun, I Wayan Ariana naik Gunung Abang bersama rombongan berjumlah 45 orang pada Minggu (9/4) sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka berangkat dari Desa Suter, Kabupaten Bangli.
"Menurut informasi bahwa korban alami serangan jantung, kemungkinan karena kelelahan dan ketika dilaporkan kepada Basarnas Bali kondisinya sudah meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali I Wayan Suwena.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Unsur SAR kemudian bergerak melaksanakan evakuasi. Sebanyak 11 personel dari Pos SAR Karangasem dikerahkan ke lokasi.
"Apabila ditempuh dengan jalur darat dari Pos SAR Karangasem, memerlukan waktu antara 120 menit, untuk itu selain menggerakkan tim rescue, kami juga terus berkomunikasi dengan unsur SAR terdekat untuk bisa cepat mengevakuasi jenazahnya," imbuhnya.
Berdasarkan laporan awal, lokasi kejadian berada di seputaran puncak gunung, berada pada jarak kurang lebih 200 meter dari puncak gunung setinggi 2.152 mdpl itu.
Tim SAR mulai sampai lokasi pada pukul 01.30 Wita. Mereka menemukan korban dan mengevakuasinya.
"Kendala pada saat evakuasi kondisi cuaca berkabut, hujan, jalanan licin, jalan sempit dan terjal," ujarnya.
Setelah perjalanan ditempuh selama 11 jam dari posisi korban ditemukan dengan ketinggian 2.142 mdpl akhirnya tim SAR gabungan dan jenazah korban tiba di area parkir Gunung Abang pada pukul 12.30 WITA.
"Jenazah kemudian dibawa menuju rumah duka dengan menggunakan ambulans Banjar Bet Ngandang Sanur," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Baca SelengkapnyaPadahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaSaat dievakuasi kondisi korban masih sadar namun tak tertolong saat tiba di Puskesmas
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkapkan, korban bernama Nimih (55) asal Cipayung, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaHingga pagi hari di kawasan Gunung Mas Puncak, Bogor terpantau masih padat merayap.
Baca SelengkapnyaRizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan.
Baca SelengkapnyaPuncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaSeorang warga di RT 1/ RW 6, Kelurahan Kedungjaya, Kota Bogor, Jawa Barat, berinisial UD (50 tahun) meninggal dunia akibat disengat tawon.
Baca Selengkapnya