Diduga keracunan gas amonia, puluhan anak-anak di Palembang dilarikan ke RS
Merdeka.com - Puluhan warga yang mayoritas anak-anak dilarikan ke rumah sakit diduga akibat keracunan amonia PT Pusri Palembang. Bau menyengat juga dirasakan warga yang bermukim di kawasan Plaju yang berseberangan dengan Sungai Musi.
Kebanyakan korban berasal dari Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Mereka tinggal hampir berdekatan dengan pabrik dan kawasan perusahaan pupuk itu.
Menurut warga, Usman Matcik bau menyengat muncul secara tiba-tiba dari pabrik PT Pusri, Kamis (1/11) pukul 18.00 WIB. Saat itu juga, puluhan anak-anak mengalami mual-mual, sesak nafas dan mata pedih akibat terkena gas amonia.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana evakuasi Fajri ke rumah sakit? Almarhum sebelumnya sempat menyita perhatian publik lantaran proses evakuasi menuju rumah sakit yang berjalan dramatis.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Bagaimana cara aman mengangkat korban? Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan ini adalah jangan sampai membuat cedera korban semakin parah atau membuat korban merasakan lebih rasa sakit.
"Baunya menyengat sekali, kami semua tercium, tapi yang parah anak-anak. Baunya baru hilang sekitar pukul delapan malam tadi," ungkap Usman Matcik (66), Jumat (2/11).
Tak ingin membahayakan jiwa, warga mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pusri Palembang. Setelah menjalani perawatan, korban diizinkan pulang.
"Kabarnya tidak ada yang sampai parah, tapi kejadian semalam sudah bikin kami trauma," ujarnya.
Dikatakannya, PT Pusri harus lebih menjaga lingkungan dalam produksi. Sebab, pabriknya berada di lingkungan pemukiman yang dapat menimbulkan banyak resiko bagi warga.
"Kami tinggal di sini sudah puluhan tahun, sebelum pabrik itu dibangun. Pusri harusnya memikirkan juga kesehatan warga, jangan asal produksi saja," kata dia.
Sementara itu, Manager Humas PT Pusri Palembang Hernawan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurut dia, gas amonia diduga muncul dari Pabrik IB yang sedang melakukan jadwal servis star up dan menyalakan mesin.
Meski demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait kebocoran gas amonia tersebut agar tak terjadi lagi di masa mendatang.
"Memang benar, ada gas amoniak yang keluar saat star up, menyalakan mesin. Kejadian ini baru pertama kali terjadi," kata dia.
Dalam catatannya, ada 25 korban yang terkena paparan gas amonia. Semuanya sudah dilakukan pemeriksaan medis di RS Pusri secara gratis dan diberikan asupan tambahan untuk memulihkan stamina.
"Kebanyakan anak-anak karena daya tahan tubuhnya kurang dibanding dewasa, informasinya menyebar ke seberang Sungai Musi juga. Sudah kita rawat tadi malam," ujarnya.
Bagi yang belum mendapat perawatan, kata dia, pihaknya membuka posko kesehatan di Kelurahan 1 Ilir Palembang. Posko ini dibuka hingga tiga ke depan dan tidak dipungut biaya.
"Mungkin ada warga yang belum diperiksa, jadi kita sediakan posko kesehatan. Silakan datang untuk berobat," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Kebakaran RS Citra Arafiq di Depok
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPetugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaUsai api padam dan proses pendinginan selesai, operasional di RS tersebut kembali normal. Aliran listrik sempat padam selama 1,5 jam semalam.
Baca SelengkapnyaKebanyakan pasien berusia lanjut. Baik pria maupun wanita. Mereka sementara menempati area halaman depan.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran berasal dari lantai 5 rumah sakit. Lokasi yang terbakar adalah area dapur.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi dari ruang genset. Ruangan tersebut berada di luar gedung utama rumah sakit.
Baca Selengkapnya