Diduga keracunan nasi bungkus dari bupati, 30 warga Pasaman dirawat
Merdeka.com - Sekitar 30 warga Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping. Mereka diduga keracunan usai menyantap nasi bungkus, pada acara pesta rakyat oleh bupati terpilih, Yusuf Lubis, dan Wakil Bupati, Atos Pratama, kemarin.
Seorang orangtua korban keracunan, Rusdi (45) mengatakan, kejadian menimpa anaknya, Dani (11), berawal saat korban pergi menghadiri pesta rakyat digelar di sekitar halaman Kantor Bupati Pasaman. Berdasarkan informasi, di lokasi acara Dani menukarkan kupon didapatnya dari panitia penyelenggara, dengan nasi bungkus yang disediakan.
"Dalam acara itu, panitia membagikan kupon makan gratis untuk ribuan masyarakat. Anak saya dapat satu dan menukarkannya dengan nasi yang disediakan oleh panitia," kata Rusdi di Lubuk Sikaping, Minggu (27/3).
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kenapa kucing muntah makanan? Penyebab kucing muntah makanan seringkali terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan terlalu cepat.
-
Kenapa anak bisa muntah karena makanan? Konsumsi makanan yang tidak cocok atau reaksi alergi makanan bisa menjadi penyebab mual dan muntah pada anak.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Bagaimana mengatasi muntah karena makan terlalu cepat? Ketika bayi makan atau minum dengan terlalu banyak dan terburu-buru, lambungnya bisa terisi secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan muntah karena sistem pencernaan bayi tidak dapat menampung semua cairan atau makanan yang masuk dengan cepat.
-
Kenapa anak muntah terus? Salah satu penyebab anak muntah terus adalah keracunan makanan. Anak yang keracunan makanan akan mengalami munah secara terus menerus. Hal ini terjadi akibat infeksi yang mengontaminasi makanan.
Rusdi menambahkan, tanpa pikir panjang, anaknya memakan nasi itu. "Setelah makan, anak saya pulang. Sesampai di rumah sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya muntah-muntah. Awalnya saya tanggulangi sendiri. Namun makin lama semakin parah, makanya dilarikan ke rumah sakit," ujar Rusdi.
Rusdi yang tinggal di Nagari Durian Tinggi langsung membawa anaknya ke rumah sakit. Saat sampai di sana, ternyata sudah ada puluhan korban dengan keluhan sama. Dikatakan Rusdi, dia menduga anaknya keracunan sehabis menyantap nasi pembagian dengan menu telur dengan bumbu sambal.
"Diakui anak saya, ia muntah-muntah sehabis makan nasi," ucap Rusdi, seperti dilansir dari Antara.
Tidak cuma Dani, korban lainnya, M. Agil dan Apin, juga mengakui hal sama. Menurut orangtua dari kakak beradik ini, Ramadhan, anak-anaknya muntah sehabis melahap nasi bungkus itu. Namun, Ramadhan sempat geram saat membawa anaknya berobat. Sebab, pihak rumah sakit meminta biaya.
"Saya tidak mau bayar. Panitia harus tanggung jawab," kata Ramadhan.
Usai adu pendapat, pihak rumah sakit akhirnya mengalah. Mereka menggratiskan obat kepada para korban. Terkait pesta rakyat membikin warga keracunan, Sekretaris Daerah Pasaman, A. Syafei mengatakan, panitia harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini.
Panitia acara menggunakan baju berwarna oranye juga turun tangan ke rumah sakit. Ada yang berbincang dengan para korban, lainnya sibuk mengambil foto korban. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca Selengkapnya