Diduga keterbelakangan mental, seorang bocah tewas di dalam mobil
Merdeka.com - Bocah tewas di dalam mobil kembali terjadi. Kali ini bocah bernama Risky (7), ditemukan sudah tak bernyawa di dalam sebuah mobil yang terpakir di halaman Pasar Ciplak, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Bocah tersebut ditemukan tewas sekitar pukul 09.00 WIB oleh seorang saksi bernama Sugiyono.
"Sewaktu saksi yang juga pemilik mobil akan memanasi mobil, dan ketika mobil dibuka sudah ada si korban dalam kondisi sudah membusuk," ujar Kapolsek Metro Jatinegara, Kompol Suwanda saat dikonfirmasi, Minggu (7/8).
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Apa yang dialami pemobil wanita itu? Kewaspadaan seorang wanita pengendara mobil tiba-tiba diuji saat ia menjumpai 5 pengendara sepeda motor yang ingin membegal mobilnya. Sepanjang perjalanan kelima motor tersebut membuntuti pemobil dan menunggu momen yang pas untuk menghentikannya.
-
Dimana letak kerusakan pintu mobil? Kabel penghubung di dalam pintu mobil bertanggung jawab untuk menggerakkan mekanisme penguncian. Jika kabel ini putus atau rusak, pintu tidak akan bisa dibuka secara manual.
-
Dimana kejadian mobil nabrak tembok? Kejadian ini pun viral di media sosial terjadi di sebuah mall di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Bagaimana mobil itu terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Bagaimana mobil pick up itu rusak? Akibat kejadian tersebut, bagian depan mobil pick up hitam miliknya kondisinya ringsek, dengan kaca bagian depan pecah.
Suwanda menjelaskan, pemilik mobil terakhir menggunakan kendaraannya itu lima hari yang lalu. Sebelumnya, lanjutnya, mobil tersebut dipinjam terlebih dahulu oleh Fahmi.
Saat itu korban tengah dicari-cari oleh keluarga sejak lima hari yang lalu. Namun tidak ada kejelaskan keberadaannya.
Korban diketahui memiliki keterbelakangan mental. Menurut Suwanda, tempat tinggal korban tidak jauh dari lokasi parkir mobil tersebut.
"Dia tinggal di lokasi yang dijadikan parkir warga, karena korban (maaf) keterbelakangan mental, jadi korban suka menyelinap di mobil," terang Suwanda.
"Pemilik mobil tidak tahu kalau ada yang masuk, makanya langsung dikunci," sambungnya.
Atas hal itu, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara bersama tim inafis. "Selanjutnya korban dibawa ke RSCM untuk menjalani visum," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban diduga sepasang kekasih. Inisialnya ZF (22) dan WM (24). Belum terang benar penyebab kedua korban tewas meskipun telah dilakukan visum luar.
Baca SelengkapnyaPria inisial J (43) ditemukan tewas membusuk dalam mobil di Mampang Jaksel.
Baca SelengkapnyaTubuhnya bersimbah darah dan leher hampir putus ditemukan di dalam mobil yang terkunci
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaKorban terjatuh akibat tersenggol badan kiri bus yang tengah berbelok masuk ke dermaga eksekutif Merak.
Baca SelengkapnyaDari video dengan durasi 45 detik yang beredar, awalnya terlihat seorang bocah bermain sendirian.
Baca SelengkapnyaSelalu ada-ada saja tingkah laku anak kecil yang buat orang tak habis pikir.
Baca SelengkapnyaWarga di kawasan Kemang Jakarta Selatan dihebohkan dengan sebuah mobil SUV yang tiba-tiba menabrak pembatas jalan dan kendaraan lain.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengungkap kasus kematian mahasiswi ini
Baca SelengkapnyaBocah tersebut membawa mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca Selengkapnya