Diduga Konsumsi Makanan Basi, 44 Santri di Takalar Dilarikan ke Puskesmas
Merdeka.com - Puluhan santri Pondok Pesantren As Sunnah Parapa, Dusun Parapa Lompo, Desa Pakabba, Kecamatan Galesong Utara mengalami diare sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Aeng Towa. Diduga ratusan santri tersebut mengalami diare massal karena mengonsumsi makanan yang sudah basi.
Kepala Kepolisian Resor Takalar, Ajun Komisaris Besar Beny Murjayanto membenarkan adanya santri yang mengalami diare usai mengonsumsi makanan. Berdasarkan pendataan, setidaknya ada 44 santri dilarikan ke Puskesmas.
"Iya benar. Informasinya santri ini mengalami diare usai mengonsumsi makanan yang diduga sudah basi," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (6/10).
-
Siapa yang bisa kena diare? Diare bisa dialami oleh kucing di segala usia, baik anak kucing maupun kucing dewasa.
-
Apa saja yang bisa menyebabkan diare saat Lebaran? Lebaran seringkali diidentikkan dengan makanan lezat dan kaya rasa, namun perlu diingat bahwa makanan yang terlalu berlemak, pedas, atau manis dapat memicu diare.
-
Apa yang menyebabkan diare parah pada anak-anak? Rotavirus adalah virus penyebab penyakit diare parah yang biasa dialami bayi dan anak-anak.
-
Kenapa Danang Pradana sampai diare? Panggung Pertama kita Berdua 'Ini panggung pertama kita berdua, panggung perdananya Nura yang sampai bikin aku diare. Beneran diare, karena aku kepikiran,' kata Danang ditemui di Studio 5 Emtek City, kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
-
Apa saja gejala diare? Untuk mengenali seseorang terkena diare atau tidak, Anda bisa memperhatikan gejala-gejala berikut: Buang air besar yang encer dan sering, tiga kali atau lebih dalam sehari Perut kembung, kram, atau sakit Mual atau muntah Demam Darah atau lendir di tinja Tinja yang berwarna hitam atau seperti ter atau Dehidrasi, yang ditandai dengan haus, kencing jarang atau berwarna gelap, mulut kering, mata atau pipi cekung, kulit yang tidak kembali normal jika dicubit, pusing, atau lemas Malabsorpsi, yang ditandai dengan berat badan turun, nafsu makan berkurang, atau gas berlebih
Beny menjelaskan makanan dibuat pada malam hari dan baru dikonsumsi oleh para santri pagi. Usai menyantap makanan tersebut, santri langsung mengalami gejala diare dan demam.
"Mereka sudah dibawa ke Puskesmas kemarin. Dan informasinya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik," tuturnya.
Beny menambahkan pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi oleh para santri sehingga membuat mereka mengalami diare. Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah para santri mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan atau bukan.
"Sampel makanan sudah dibawa (ke labfor). Kita tunggu saja hasilnya," ucapnya.
Kasus keracunan makanan di Kecamatan Galesong Utara sudah dua kali terjadi dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, puluhan warga di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan keracunan makanan usai menyantap nasi kotak acara takziah.
Beny Murjayanto membenarkan kejadian keracunan massal warga di Galesong Utara. Ia mengatakan warga keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak takziah.
"Iya, ada kurang lebih 55 warga (keracunan makanan). Info awal mereka keracunan makanan takziah dari katering," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (2/10).
Beny mengungkapkan dari 55 warga yang keracunan telah dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Benny mengaku setidaknya ada satu korban meninggal dunia.
"Ada satu orang meninggal, anak-anak umur sembilan tahun. Informasinya korban meninggal dunia saat dibawa ke Makassar," tuturnya.
Beny menambahkan kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, Camat Galesong Utara, Amran menjelaskan warga keracunan usai mengonsumsi makanan yang diberikan di acara takziah. Usai menyantap makanan tersebut, beberapa warga langsung muntah-muntah.
"Acara takziahnya kemarin malam. Dan tadi pagi warga merasakan gejala keracunan sehingga dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca Selengkapnya