Diduga kuat membunuh Aipda Sudarsa, David dan Sara Connor dibekuk
Merdeka.com - Hanya berselang dua hari dari penemuan jasad Aipda Wayan Sudarsa, dua warga asing diduga sebagai pembunuh berhasil diamankan. Polisi menangkap David Taylor dan Sara Connor.
Belum dijelaskan di mana kedua turis asing ini berhasil dibekuk. Keduanya digelandang ke Mapolres Denpasar sekitar pukul 16.30 WITA. Begitu turun dari mobil, sejumlah wartawan lokal dan mancanegara langsung berebut mengambil gambar. Kedua orang itu langsung ditarik bergegas masuk, dikawal sejumlah anggota Propam.
Nampak terlihat Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto, dan Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Hadi Purnomo, menanti kedatangan kedua pelaku ini di lobi Mapolresta Denpasar. Selanjutnya, keduanya langsung masuk ke ruang pemeriksaan.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
"Nanti ya rekan-rekan. Kita lakukan pemeriksaan awal, tunggu," kata Hadi.
Sebelumnya, Hadi Purnomo melansir jika terduga tersangka pembunuhan anggotanya di Pantai Kuta, Aipda I Wayan Sudarsa, adalah warga negara Inggris dan Australia. Mereka adalah David Taylor (yang sebelumnya dirilis polisi dengan nama Thomas Schon) dan Sara Connor.
Hadi melanjutkan, memiliki bukti kuat terhadap keduanya. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, terduga tersangka terlihat berlumuran darah saat ke luar dari Pantai Kuta.
"Ada delapan saksi yang kita periksa. Dari saksi tukang ojek berinisial SY, terduga tersangka berdarah-darah. Dia mau naik ojek tapi tidak diterima, sehingga dia jalan kaki (pulang ke home stay). Yang berdarah-darah itu terduga tersangka laki-laki. Itulah mengapa darah berceceran dari dalam hingga ke luar pantai," ujar Hadi.
Lalu, kata Hadi, ada pula rekaman CCTV terduga tersangka di tempat penginapan mereka sewa.
"Ada rekaman saat dia meminjam pakai alat surfing. CCTV-nya ada. Waktu berdarah-darah juga ada saksi resepsionis yang melihat. Sudah kita periksa saksi-saksi itu," ucap Hadi.
Dari hasil pemeriksaan di penginapan, polisi menemukan sejumlah bercak darah di beberapa titik di kamar disewa Taylor dan Sara.
"Ada darah yang ada di home stay. Itu ada di dinding, di handuk, dan di asbak," lanjut Hadi.
Selain itu, keyakinan polisi semakin kuat jika warga Australia dan Inggris itu sebagai terduga pembunuh polisi di Pantai Kuta juga berangkat dari kartu identitas berupa SIM dan ATM yang ditemukan di TKP, di mana I Wayan Sudarsa ditemukan tewas mengenaskan.
"Bukti kuat mereka terduga adalah identitas berupa SIM dan ATM yang terdapat di TKP. Dan, di TKP ada orang yang melihat ada orang mencari SIM tersebut, perempuan bule dan laki-laki yang sudah berdarah-darah. Malam itu juga mereka cari. Makanya ceceran darahnya sampai ke luar," tutup Hadi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban disebut-sebut meninggalkan dua anak. Kondisi anak korban masih sedih dengan kepergian ibunya.
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang bahkan dijerat pasal pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaDevara merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Garuda. Dia maju dari daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan wanita dalam koper ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI, Sersan Dua DAR (25) terlibat tindak pidana penganiayaan berat di Banda Aceh. Dia diduga menikam dua warga sipil dengan sangkur.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat sembunyi di Bandung sebelum akhirnya ditangkap.
Baca SelengkapnyaKepolisian memperlihatkan sejumlah barang bukti dalam aksi keji AKP Dadang kepada rekannya.
Baca SelengkapnyaDua tersangka ditangkap terkait kasus pembunuhan Wanita yang disimpan dalam koper.
Baca Selengkapnya