Diduga lakukan pelecehan, 13 remaja diamankan di CFD Jakarta
Merdeka.com - Tiga belas remaja yang diduga melakukan tindakan asusila diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja saat 'Car Free Day' berlangsung. Mereka diamankan di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (22/7).
"13 orang yang kami bawa dari dua kelompok yang berbeda. Mereka berkisar usia remaja, dan diamankan di sekitar Jalan Thamrin dan Patung Kuda ini," kata koordinator lapangan Satpol PP DKI Jakarta Joni seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/7).
Dia mengatakan, penjaringan tersebut berawal dari belasan aduan masyarakat yang menyatakan ketidaknyamanan mereka terkait perilaku para remaja itu.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
"Keluhan yang kami terima dari kalangan ibu-ibu dan remaja perempuan. Jadi saat mereka lewat, pinggulnya dipegang, ada juga yang melihat orang sampai dipeluk dari belakang," ujarnya.
Menurut Joni, pihaknya kemudian meminta ciri-ciri dan lokasi berkumpulnya para remaja tersebut, yang akhirnya dijaring dan diperiksa di Pos Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang berlokasi samping Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
Dia mengungkapkan, saat dilakukan penggeledahan barang-barang 13 remaja tersebut, ditemukan sejumlah senjata tajam di antaranya berupa ikat pinggang berduri, besi panjang, dan celurit.
Kepala Seksi Penegakan Hukum Dinas Perhubungan DKI Jakarta August menuturkan 13 remaja tersebut setelah diamankan kemudian dibawa ke Polsek Menteng, Jakarta, untuk diproses pihak kepolisian lantaran sudah meresahkan.
"Mereka belum bisa diidentifikasi karena tidak ada satu pun yang membawa tanda pengenal diri atau kartu identitas. Jadi polisi yang akan menindaklanjuti sesuai ketentuan," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan oknum atau kelompok yang membuat resah di kegiatan Car Free Day Jakarta.
"Bisa menghubungi kami (petugas Dishub), bisa juga para anggota polisi dan Satpol PP di 43 titik yang tersebar dari kawasan Monumen Nasional hingga Bundaran Senayan," ungkap August.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaAksi pencabulan itu dilakukan di dalam toilet di dekat lapangan wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan bocah yang menjadi korban pelecehan AFA berjumlah lima orang
Baca SelengkapnyaSetelahnya para pelaku diserahkan ke Polsek Pademangan guna jalanin proses hukumnya.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca Selengkapnya