Diduga malu kepergok pacaran di WC sekolah, pelajar SMA gantung diri
Merdeka.com - Seorang pelajar yang menjadi atlet basket andalan di SMAN 2 Negara, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga, KB pelajar kelas X ini nekat mengambil jalan pintas lantaran malu ketahuan pacaran di WC sekolah.
Pelajar asal Banjar Brawan Salak, Desa Banyubiru, Negara Kabupaten Jembrana Bali ini, ditemukan sudah terbujur kaku tergantung di sebuah plafon kamar tidurnya di rumah, Minggu (1/5).
Kabarnya, pelajar yang memiliki prestasi bertanding hingga ke Singapura tahun 2011 ini sebelumya pada Sabtu kemarin sempat dipergoki pacaran di WC sekolah saat jam pengembangan diri. Bahkan saat itu ia sempat dimarahi dan diancam akan dikeluarkan dari sekolahnya.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Apa arti kata 'Sad' dalam bahasa Indonesia? Sad merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sedih.
"Sejak itu pulang sekolah terlihat merenung dan tidak mau bicara. Wajahnya sedih dan kecewa, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi," ungkap ibunya, Ayu Antari (46) yang mengaku melihat pertama kali anaknya sudah tergantung di kamarnya.
Kematian pemain besutan Yayasan Damai Olah Raga Bali Sport Fuondation ini diketahui pertama kali oleh ibunya sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu ia berusaha memanggil anak kedua ini untuk memberi makan ayam tetapi tidak ada sahutan. Saat dicari ke kamar tidurnya, ternyata sudah dalam keadaan gantung diri.
Dikonfirmasi Kepala SMAN 2 Negara, membenarkan ada siswanya yang ketahuan sedang pacaran di WC sekolah. Apakah kepergok sedang berhubungan intim atau sedang ngobrol biasa, Kepala SMA Negeri 2 Negara, I Wayan Sudiarta enggan berkomentar.
Katanya, saat itu dirinya berada di Tabanan dan memperoleh laporan melalui telpon. Menurutnya Sabtu sore sekitar pukul 16.00 Wita korban dipergoki sedang pacaran di WC oleh penjaga sekolah.
Lanjutnya, kebetulan saat itu ada beberapa guru dan kebetulan Wakabid Kesiswaan, I Nengah Dwiyadnya datang sekolah, hingga korban bersama pacarnya diberikan pembinaan karena menurutnya atas perilaku siswa seperti itu tidak mungkin dilakukan pembiaran.
"Pembinaan dan teguran itu wajib dilakukan bila kejadiannya seperti itu. Tidak benar ada ancaman dan pemukulan," kelitnya dihubungi via telepon, Minggu (1/4).
Diakuinya saat itu, guru memang menyita HP milik korban untuk diperiksa dan dipelajari isi pesan-pesan yang ada untuk mendalami permasalahannya. Ia mengaku sebenarnya pihak sekolah telah berencana memanggil orangtua kedua siswa yang berpacaran di sekolah itu hari ini namun keburu korban menghakiri hidupnya.
Sementara itu, pengakuan Ni Putu DR (17) pacar korban, saat dirinya bersama korban pacaran di toilet dibenarkan tertangkap oleh penjaga sekolah dan guru. Tidak hanya dimarahi, namun sempat dibuly di depan para guru dan mendapat perlakuan kasar. Kemungkinan karena bullyan dan ancaman dikeluarkan membuat korban mengambil jalan pintas.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Gusti Made Sudharma Putra, membenarkan adanya peristiwa gantung diri hingga berakibat pada kematian oleh siswa yang juga atlet sepak bola itu.
Katanya unit Identifikasi Polres Jembrana yang melakukan olah TKP mendapati korban tergantung menggunakan selendang sepanjang 1 meter pada petilasi yang tingginya 210 dm dan jarak pentilasi ke kaki korban 150 cm.
"Korban murni gantung diri," singkatnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaRemaja tersebut tewas di tempat. Secarik kertas itu ditemukan di dalam topi milik korban.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu korban mengalami luka di bagian kepala dan menjalani perawatan di RS Fatmawati.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca Selengkapnya