Diduga pukul siswa, guru SMP di Sukoharjo dilaporkan ke polisi
Merdeka.com - Seorang guru SMP Islam Al Hadi Sukoharjo dilaporkan ke Polsek Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah belum lama ini. Ia dilaporkan oleh orang tua siswa berinisial RW (13), murid kelas 7 di sekolah tersebut.
Guru itu dilaporkan oleh ayah RW Joned Setyabudi (50) karena diduga melakukan penganiayaan kepada RW dengan cara memukul wajah bagian kiri hingga memar dan mata kiri sedikit bengkak.
Laporan ini dibenarkan Kapolsek Mojolaban AKP Priyono. Diketahui, kekerasan yang menimpa RW terjadi pada hari Jumat (5/2). "Memang ada laporan ke kami, orang tua Rachmad menganggap guru telah menganiaya anaknya yang masih di bawah umur," ujar Priyono, Senin (8/2).
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Kenapa Guru Olahraga dendam ke Kepala Sekolah? Berdasarkan dokumen polisi, Darien dan Eiswert pernah melakukan pembicaraan mengenai 'tantangan kinerja' Darien. Eiswert juga telah melakukan penyelidikan terhadap Darien pada Desember tahun lalu atas potensi penyalahgunaan dana sekolah sekitar Rp31 juta. Eiswert, berdasarkan laporan NPR, juga pernah menegur Darien karena ia memecat seorang pelatih tanpa persetujuan Eiswert dan ia juga pernah memberi tahu Darien bahwa kontraknya kemungkinan 'tidak akan diperpanjang semester depan'.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Dia menambahkan, dari hasil visum terhadap korban ditemukan adanya luka memar di wajah sebelah kiri korban dan mata bengkak di sisi yang sama. Dirinya berjanji akan memanggil pihak sekolah pada hari Kamis (11/2) mendatang.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa pemukulan yang menimpa siswa asal Jatimalang, Joho, Mojolaban ini berawal saat guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berinisial EN berpamitan untuk meninggalkan ruang kelas.
Saat Ia keluar, korban dan teman-temannya bermain tulup dengan menggunakan sedotan plastik minuman serta peluru yang terbuat dari kertas. Kejadian tersebut membuat ruangan kelas terlihat kotor.
Ketika kembali ke ruang kelas, dia pun kaget dan marah. Ia menyuruh semua siswa membersihkan lantai kelas. Dirinya juga meminta para siswa untuk menyerahkan sedotan yang digunakan untuk bermain. Namun, korban dan seorang rekannya tidak mau menyerahkan dan justru membuangnya ke bawah meja. Hal inilah yang membuat EN marah dan kemudian melakukan aksi kekerasan.
"Anak saya mungkin saja melakukan. Kesalahan, tapi seharusnya bukan dihukum dengan kekerasan. Harusnya sanksi yang bersifat mendidik. Bukan dengan pemukulan maupun penendangan. Apalagi ini terjadi di sebuah sekolah Islam. Saya meminta kasus ini diproses secara hukum, dan diusut tuntas," kata Joned. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaMulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaViral video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda pancasila (PP) mendatangi rumah seorang warga di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaAipda Wibowo ternyata memiliki jabatan penting di Kepolisian Sektor Baito.
Baca Selengkapnya