Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga sebabkan kematian 8 hektare sawit, Chevron digugat Rp 9 M

Diduga sebabkan kematian 8 hektare sawit, Chevron digugat Rp 9 M

Merdeka.com - Proyek penggalian tanah rimbun yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Desa Kesumbu Ampai Sebangar, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau, diduga bermasalah. Galian tersebut menyebabkan keluarnya limbah lumpur diduga beracun bagi tanaman, sehingga delapan hektare pohon sawit milik warga bernama Mansur Damanik (56) mengalami kerusakan. Limbah juga menyebabkan gatal di kulit manusia.

"Tanaman sawit klien kita sudah delapan tahun ditanam seluas 13 hektare. Selama ini tidak pernah mengalami banjir lumpur. Namun setelah adanya galian PT CPI di sebelah lahan klien kami, delapan hektare tanaman sawit klien kami menjadi rusak," ujar kuasa hukum Mansur Damanik, Artion di kantor hukum Asep Ruhiat and Partners, saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (29/4).

Galian yang dilakukan PT CPI itu, kata Artion, merupakan perbuatan melawan hukum karena menyebabkan tanaman pohon sawit milik Mansur Damanik menjadi rusak dan tidak produktif lagi.

"Bekas galian mereka (PT CPI) menghasilkan limbah berupa lumpur, dari keterangan warga sekitar, limbah lumpur itu mengakibatkan tangan gatal kalau menyentuhnya, tanaman sawit menjadi layu dan terancam mati, jelas ini menyebabkan kerugian atas hak kebendaan dari klien kami," ketus Artion.

Menurut Artion, permasalahan Mansur Damanik dengan PT CPI sudah pernah dilakukan upaya damai dengan perangkat Desa Sebangar melalui ketua RT dan RW, namun mediasi tersebut gagal karena PT CPI tidak memberikan ganti rugi.

"Bahkan kami sudah mengajukan somasi namun tidak ada jawaban. Karena mediasi dengan perangkat desa tidak berhasil, lalu klien kami diremehkan, maka kami mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Bengkalis," jelas Artion.

Dalam sidang pembuktian pada 27 April 2015 kemarin, lanjut Artion, penggugat (Mansur Damanik) menghadirkan empat warga sekitar sebagai saksi yang bernama Kelana Ria, Hendra, Ruslan dan Sawaludin, di hadapan hakim ketua majelis Boy Sailendra SH MH dan dua hakim anggotanya.

"Keempat saksi menyatakan bahwa sejak adanya galian di atas sepadan tanah penggugat atau klien saya, tanah sawitnya apabila datang hujan, terjadi banjir limbah lumpur dari hasil galian PT CPI tersebut," ujar Artion.

Atas perbuatan PT CPI yang melakukan penggalian sehingga mengeluarkan limbah lumpur yang sangat berbahaya, dan mengakibatkan tanaman sawit Mansur Damanik menjadi rusak seluas 8 hektare, pihaknya meminta ganti rugi sebanyak Rp 9,2 miliar.

"Kami menggugat PT CPI agar membayar ganti rugi materil klien kami ditaksir sekitar Rp 4.270.500.000, dan kerugian immateril sebesar Rp 5 miliar," kata Artion.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pekerja Perkebunan Sawit di OKI Ditembaki Orang Tak Dikenal, Diduga Akibat Sengketa Lahan
Pekerja Perkebunan Sawit di OKI Ditembaki Orang Tak Dikenal, Diduga Akibat Sengketa Lahan

Suara tembakan terdengar sangat banyak dan dalam jarak yang cukup dekat

Baca Selengkapnya
10 Hektare Lahan Perusahaan Sawit di Pelalawan Terbakar
10 Hektare Lahan Perusahaan Sawit di Pelalawan Terbakar

Dalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.

Baca Selengkapnya
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal

Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan
Ironi Kerusakan Sawah Jambi & Bisnis Gelap yang Menggiurkan

4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.

Baca Selengkapnya
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh

Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Diduga Buka Lahan Kebun, Ini Sederet Fakta Kebakaran Hutan di Kabupaten Bengkalis
Diduga Buka Lahan Kebun, Ini Sederet Fakta Kebakaran Hutan di Kabupaten Bengkalis

Kebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Eks Gubernur Aceh Diperiksa Kejari Aceh Barat Terkait Dugaan Korupsi Perkebunan
Eks Gubernur Aceh Diperiksa Kejari Aceh Barat Terkait Dugaan Korupsi Perkebunan

Penyidik menanyakan 35 pertanyaan terkait izin usaha perkebunan PT CA pada 2007.

Baca Selengkapnya
Kejagung Geledah Kementerian LHK Terkait Kasus Dugaan Penguasaan Lahan Sawit
Kejagung Geledah Kementerian LHK Terkait Kasus Dugaan Penguasaan Lahan Sawit

Saat ini penyidik sedang fokus melakukan analisis terhadap barang bukti.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer
Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer

Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.

Baca Selengkapnya