Diduga stres gara-gara skripsi, mahasiswa USU gantung diri
Merdeka.com - Seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Frendis Agustinus Panjaitan (24), ditemukan tewas dalam posisi tergantung di pintu kamarnya di rumah indekos Amara di Pasar I, Padang Bulan, Medan, Senin (20/10) sore. Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena stres.
Informasi dihimpun, Frendis merupakan warga Kompleks Citra Mas Indah, Blok L 136, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Bongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Dia merupakan mahasiswa semester akhir Jurusan Teknik Kimia USU.
Jasad Frendis pertama kali ditemukan adiknya, Michael Mayor Panjaitan (20). Ketika itu, mahasiswa Fakultas Fisip USU ini baru pulang kuliah.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
Saat membuka pintu kamar kos yang dihuni bersama abangnya itu, Michael merasa ada yang menghalangi dari dalam. "Dia pun memanggil kami rekan yang indekos di sini untuk membuka pintu. Waktu pintu terbuka, kami melihat dia sudah gantung diri dengan seprai. Kami gunting seprainya dan dia kami turunkan," ucap seorang penghuni rumah indekos Amara yang menolak menyebutkan namanya.
Penyebab pasti kenekatan Frendis belum diketahui pasti, namun temannya menyatakan pemuda itu belakangan ini memang tengah stres karena dikejar deadline skripsi. "Kami enggak menyangka dia nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Memang dengar-dengar dia stres karena diberi waktu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan skripsi, kalau tidak dia bakal di-DO," jelas Fhandi (23), mahasiswa Teknik Mesin USU, rekan Frendis.
Selain itu, masalah Frendis bertambah karena laptopnya hilang. Padahal semua data skripsinya ada di dalam perangkat itu.
Jenazah Frendis sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim untuk divisum. "Kasus gantung diri ini masih kita lidik," sebut Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar S Setjo.
Dia mengatakan, petugas sudah memeriksa adik Frendis, Michael. "Namun, pihak keluarga telah membuat perjanjian agar kasus ini tidak dikembangkan. Pihak keluarga akan membawa jenazah ke daerah Toba untuk segera dimakamkan," pungkas Oscar. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti dan kronologi dugaan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSelain dugaan perundungan, dr Aulia Risma juga pernah melaporkan beban kerja ke Undip namun tak direspons.
Baca SelengkapnyaNadia menegaskan, Kemenkes tidak sungkan menindak tegas dokter senior pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca Selengkapnyasangat menyayangkan perundungan terus terjadi di dunia pendidikan dokter spesialis Indonesia
Baca SelengkapnyaKeputusan RS Dr. Kariadi menghentikan aktivitas klinik Yan Wisnu Prajoko tertuang dalam surat Nomor KP.04.06/D.X/7465/2024.
Baca Selengkapnya