Diduga tak ada dokter, ibu dan anak meninggal di RSIA Aceh
Merdeka.com - Suryani Abdul Wahab warga Desa Lambatee, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar meninggal dunia bersama bayinya di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA). Pasien tersebut meninggal setelah terlambat mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), Banda Aceh.
Suami korban, Muslem Puteh (47) mengatakan, istrinya sebelum dirujuk ke RSUZA, terlebih dahulu dirawat di RSIA, Banda Aceh selama 8 jam lebih. Dia tiba di RSIA, Banda Aceh, Senin (28/3) pada pukul 06.00 WIB pagi. Namun hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada dokter yang menangani istrinya.
Padahal, kata Muslem, istrinya sudah merasakan sakit jelang melahirkan sejak dari rumah. Bahkan, dia mengaku tak sanggup melihat istrinya yang terus meringis kesakitan, tetapi pihak RSAI tidak melakukan tindakan medis apapun.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas.
-
Apa tanda rahim tidak sehat? Keputihan yang disertai bau yang tidak sedap, warna yang aneh, atau rasa gatal dapat menjadi indikasi adanya infeksi atau peradangan pada rahim.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Bagaimana kondisi Baby Adzam di rumah sakit? Baby Adzam terlihat dalam kondisi lemas. Anak Sule ini suhu badannya masih naik turun, Perawatan di Rumah Sakit Baby Adzam tampak menjalani perawatan di rumah sakit. Terlihat Baby Adzam tengah diinfus. Ia masih terlihat dalam kondisi lemas.
Justru yang sering menjenguk istrinya, cerita Muslem, hanya siswa perawat yang sedang praktik. Selebihnya hanya melihat sesekali ke dalam ruangan tempat istrinya ditangani.
"Waktu saya tanya kenapa tidak segera ditangani, mereka bilang nggak ada dokter. Bahkan ada salah satu perawat di situ bilang urusan dokter bukan urusan keluarga pasien," kata Muslem Puteh, di depan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Darwati A Gani, Rabu (30/3).
Muslem kemudian menceritakan kronologis kejadiannya pada istri mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf. Muslem bahkan tak bisa membendung air matanya keluar saat mengisahkannya. Dia bahkan menyebutkan, kejadian ini telah membuat anaknya dua orang yang masih kecil harus kehilangan kasih sayang seorang ibu.
Dia menambahkan, sempat meminta untuk dioperasi istrinya agar memudahkan melahirkan. Akan tetapi, perawat tidak mengindahkannya. Lagi-lagi alasan mereka dokter belum masuk.
"Kata perawat dokter piket yaitu dr Ulfa sakit, dokter pengganti pun berhalangan," jelasnya.
Pada pukul 19.30 WIB ada pergantian piket di rumah sakit tersebut. Dia kembali mempertanyakan mengapa dokter belum masuk. Akan tetapi perawat lagi-lagi tidak bisa memberikan keterangan yang jelas.
Baru kemudian, petugas piket malam mengeluarkan surat rujukan ke RSUZA, Banda Aceh pada pukul 21.00 WIB. Korban langsung ditangani oleh pihak medis RSUZA dan sekitar pukul 22.00 WIB medis melakukan tindakan operasi.
"Setelah selesai operasi, saya melihat anak saya sudah meninggal. Saya Tanya kenapa seperti ini, kata dokter harusnya istri saya harus dioperasi 8 jam sebelumnya," kata Muslim.
Lanjut Muslem, saat itu istrinya dalam kondisi lemas hingga harus dilakukan transfuse darah. Lalu, salah seorang dokter menjumpainya dan meminta izin untuk mengangkat rahim istrinya.
"Dokter bilang untuk selematkan nyawa istri saya peranakan harus diangkat, saya jawab lakukan apapun untuk keselamatan istri saya," imbuhnya.
Akan tetapi, setelah istrinya menjalani operasi Selasa (29/3) hingga pukul 04.00 WIB, ternyata tidak bisa diselamatkan oleh tim medis. Karena menurut keterangan dokter yang disampaikan pada Muslem, penanganan istrinya terlambat hingga rahimnya sudah hancur.
"Saya sedih, kenapa seperti ini. Harusnya RSIA itu kalau mereka tangani dengan baik, dokter ada di rumah sakit, mungkin nggak seperti ini," ungkap Muslem.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPRA, Darwati A Gani mengatakan, akan mengevaluasi kinerja RSIA, Banda Aceh. RSIA, Banda Aceh ini merupakan milik Pemerintah Aceh.
"Kasus ini akan kami sampaikan pada pimpinan untuk dibahas, ini saya malu bisa terjadi seperti ini," kata Darwati.
Dia meminta kepada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah untuk segera melakukan investigasi dan menindak tegas bila ada yang melakukan kesalahan.
"Aneh kalau dokter tidak ada satu pun di rumah sakit. Padahal ada 3 dokter di sini, harusnya mereka tidak ada alasan kalau ada pasien yang membutuhkan," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya